Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Takut Rugi, Kawasan Kayutangan Heritage Malang Batal Jadi Pasar Takjil

Kompas.com - 10/04/2022, 18:41 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Warga di sekitar Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang, Jawa Timur, memilih tak berjual di kawasan Kayutangan Heritage karena khawatir merugi. 

Sebelumnya kawasan tersebut diusulkan Pemkot Malang dan pihak Polres sebagai tempat ngabuburit selama bulan Ramadhan. 

Ketua Pokdarwis Kampung Heritage Kayutangan, Mila Kurniawati mengatakan, antusias masyarakat yang berkunjung rata-rata sekadar ingin naik Bus Malang City Tour atau Macito.

Pengunjung yang menikmati kawasan Kayutangan Heritage selama sore hari pada awal puasa saat ini juga masih sepi.

Baca juga: Melihat Tradisi Khataman Kitab Kuning di Ponpes Raudlatul Ulum Malang Selama Ramadhan

"Kalau jualan nggak ada pengunjung yang masuk kampung ya percuma. Belum lagi cuaca kan sekarang hujan, ya memang nggak ada pengunjung," kata Mila saat diwawancarai pada Minggu (10/4/2022).

Beberapa upaya bersama Pemkot Malang untuk meramaikan Kampung Heritage Kayutangan di bulan Ramadhan sudah dilakukan.

Salah satunya dengan penutupan Jalan Jenderal Basuki Rahmat pada sore hari yang semula dua ruas saat ini menjadi satu.

"Supaya menarik masyarakat yang lewat untuk masuk ke kampung, kemudian yang pertunjukkan musik Hadroh sebelumnya di jalan itu salah satu dimasukkan ke kampung. Ya tetap nggak ada yang nonton," katanya.

Oleh sebab itu, Mila juga tidak memaksakan warganya untuk berjualan takjil.

Baca juga: Pemkot Malang Kehabisan Anggaran, Perbaikan Jalan Berlubang Belum Merata

Kondisi itu juga ditambah kebingungan warga soal adanya informasi sebanyak 150 pedagang kaki lima yang boleh berjualan takjil di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rahmat.

"Kesepakatannya itu kan tidak di koridor tetapi di dalam kampung. Pak Wali juga kan di SE Wali Kota sudah menyatakan bahwa di badan jalan juga tidak boleh untuk berjualan, kami bingung kok nggak sama keputusannya," ungkapnya.

Mila memahami maksud dan tujuan adanya pasar takjil di Kayutangan Heritage supaya berdampak positif terhadap penghasilan dari warga sekitar.

Pihaknya bersama Pemkot Malang juga sudah melakukan berbagai koordinasi dengan hasil kesepakatan lainnya.

"Yang awalnya inginnya full di bulan Ramadhan jadinya setiap Sabtu dan Minggu saja karena tidak memungkinkan ada perbankan dan pertokoan. Kemudian yang awalnya sampai jam 9 malam setelah tarawih jadi setengah 6 karena akses warga jadi terganggu," tuturnya. 

Mila menyampaikan, Kampung Heritage Kayutangan saat ini sudah sepi pengunjung.

Baca juga: Tarif Tol Surabaya-Malang Terbaru 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Surabaya
Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com