Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Melihat Tradisi Khataman Kitab Kuning di Ponpes Raudlatul Ulum Malang Selama Ramadhan

Kompas.com - 10/04/2022, 10:22 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Usai shalat Asar, puluhan santri Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali ke kamar masing-masing. Berselang beberapa menit kemudian mereka kembali ke mushala menenteng buku (kitab).

Di mushala, mereka mencari tempat duduk dan membuka buku dengan kertas kuning yang berisi tulisan Arab itu.

Tak lama berselang, seorang guru yang biasa dipanggil kiai oleh para santri, menempati tempat yang disediakan di depan mushala, lengkap dengan meja lesehan dan kitab di atasnya.

Kiai mulai membaca kitab berbahasa Arab itu, lalu diterjemahkan dalam bahasa Jawa. Terlihat dengan cekatan para santri menuliskan terjemah bahasa Jawa yang dirapal gurunya.

Sesekali, kiai tersebut menerangkan maksud dari tulisan arab yang dibaca. Begitulah, kegiatan itu dilakukan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I rutin setiap selesai shalat Asar berjemaah, selama Ramadhan.

Kegiatan itu biasa disebut dengan khataman mengaji kitab kuning. Artinya satu kitab akan dibaca dan diterjemahkan dengan target selesai selama Ramadhan.

Salah satu guru (ustaz) Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I, Abdul Rofik mengatakan, khataman mengaji kitab kuning itu tidak hanya dilaksanakan usai shalat ashar, tetapi sepanjang hari, khusus selama Ramadhan ini.

"Mungkin hanya berhenti istirahat beberapa waktu saja, ketika shalat lima waktu, dan ketika tarawih. Selebihnya mengaji terus," ungkap Abdul saat ditemui, Sabtu (9/4/2022).

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 10 April 2022

Kitab yang dibaca pun berbeda-beda dalam setiap waktu. Kiai yang membaca kitab juga berganti-ganti, bergiliran dari keluarga pengasuh Pondok Pesantren.

Menurut Rofik, tidak semua santri yang ikut dalam kegiatan khataman mengaji kitab itu. Kegiatan itu hanya diikuti santri yang berasal dari luar Pulau Jawa.

"Karena mereka tidak mudik selama hari libur bulan Ramadhan ini. Sehingga untuk mengisi waktu luang bagi santri yang tidak mudik, pondok pesantren menggelar kegiatan khataman mengaji kitab kuning tersebut," bebernya.

"Kegiatan semacam ini, tidak hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan kali ini saja, tapi rutin setiap bulan Ramadhan," imbuhnya.

Biasanya, khataman kitab kuning itu akan selesai sebelum Idul Fitri. Setelah Idul Fitri, santri yang mudik akan kembali ke ponpes. Mereka mengaji dan sekolah seperti biasa, seperti sebelum Ramadhan.

"Jumlah total santri yang tinggal di sini, kalau hari normal atau tidak libur sebanyak 423 santri laki-laki dan 370 santri perempuan," katanya.

"Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Kalimantan, Pulau Madura, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Jember," sambungnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Surabaya
Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Surabaya
Warga Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Jalan Lumajang-Malang via Ranupane Ditutup

Warga Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Jalan Lumajang-Malang via Ranupane Ditutup

Surabaya
Perempuan yang Tagih Utang di Media Sosial Divonis Hukuman 4 Bulan

Perempuan yang Tagih Utang di Media Sosial Divonis Hukuman 4 Bulan

Surabaya
Penumpang di Bandara Juanda Naik 6 Persen Jelang Ramadhan dan Hari Raya Nyepi

Penumpang di Bandara Juanda Naik 6 Persen Jelang Ramadhan dan Hari Raya Nyepi

Surabaya
Kapolresta: Tidak Benar Wahyu Kenzo Dibawa Lewat Jalur Darat, Masih di Tahanan Polresta Malang Kota

Kapolresta: Tidak Benar Wahyu Kenzo Dibawa Lewat Jalur Darat, Masih di Tahanan Polresta Malang Kota

Surabaya
Panen Raya Padi Nutrizinc, Plt Bupati Nganjuk: Nutrisi Zinc Ini untuk Mengurangi Risiko Stunting

Panen Raya Padi Nutrizinc, Plt Bupati Nganjuk: Nutrisi Zinc Ini untuk Mengurangi Risiko Stunting

Surabaya
Melebihi Muatan, Kapal Angkut Sembako dan 7.800 Elpiji Karam di Pelabuhan Kalianget Sumenep

Melebihi Muatan, Kapal Angkut Sembako dan 7.800 Elpiji Karam di Pelabuhan Kalianget Sumenep

Surabaya
Bus dan Truk Bertonase di Atas 5 Ton Dilarang Lewati Jalur Tongas-Lumbang Probolinggo

Bus dan Truk Bertonase di Atas 5 Ton Dilarang Lewati Jalur Tongas-Lumbang Probolinggo

Surabaya
Emil Dardak Buka Peluang Dialog dengan Pengusaha 'Thrifting'

Emil Dardak Buka Peluang Dialog dengan Pengusaha "Thrifting"

Surabaya
Kisah Mengharukan Siswa MAN di Blitar, Iuran Belikan Ponsel untuk Teman yang Membutuhkan

Kisah Mengharukan Siswa MAN di Blitar, Iuran Belikan Ponsel untuk Teman yang Membutuhkan

Surabaya
Tarif Tol Lubuk Linggau-Bengkulu Terbaru 2023

Tarif Tol Lubuk Linggau-Bengkulu Terbaru 2023

Surabaya
Ratusan Warga Peringati Tawur Agung Kesanga di Malang, 10 Ogoh-ogoh Diarak

Ratusan Warga Peringati Tawur Agung Kesanga di Malang, 10 Ogoh-ogoh Diarak

Surabaya
Angin Kencang Landa Bojonegoro, 2 Rumah Warga di Desa Tlogoagung Roboh

Angin Kencang Landa Bojonegoro, 2 Rumah Warga di Desa Tlogoagung Roboh

Surabaya
Bupati Lumajang Teteskan Air Mata Saat Eko Adis Disahkan sebagai Ketua DPRD Lumajang Gantikan Anang

Bupati Lumajang Teteskan Air Mata Saat Eko Adis Disahkan sebagai Ketua DPRD Lumajang Gantikan Anang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke