Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pupuk Tempat Tewasnya 2 Pegawai Belum Teregistrasi, Diduga Ada Pelanggaran SOP

Kompas.com - 04/04/2022, 12:03 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur melakukan peninjauan pabrik pupuk, PT Danendra Untung Abadi di Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Peninjauan dilakukan menyusul tewasnya dua pegawai akibat tercebur kolam pengolahan pupuk, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Tercebur Kolam Pengolahan Pupuk, 2 Pegawai Pabrik Tewas, Ini Kronologinya

Dugaan pelanggaran SOP

Salah satu pengawas Ketenagakejaan Provinsi Jawa Timur, Lukistiyantono mengatakan, ia bersama timnya telah mengunjungi pabrik tersebut pada Sabtu (2/4/2022).

Dia menduga, ada pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) hingga menewaskan dua pegawai pabrik.

"Dalam pembicaraan kita dengan pemilik pabrik, Pak Untung mengatakan memang tidak ada bekal alat pelindung diri (APD) atau Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada setiap pegawai di sana," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 4 April 2022: Pagi Cerah, Sore Cerah Berawan

Lukistiyantono menyebutkan, pemilik pabrik mengaku belum melangkapi pegawainya dengan alat pelindung diri (APD) atau Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), karena pabriknya terhitung masih baru.

Diketahui, pabrik pupuk itu berdiri sejak tahun 2020 lalu.

"Pemilik mengaku memang belum menerapkan SOP ketenagakerjaan karena pabriknya masih baru. Tapi katanya sudah mulai menuju ke sana (penerapan SOP ketenagakerjaan)," jelasnya.

Baca juga: Ramadhan, Vaksinasi di Kota Malang Digelar Malam Hari, Ini Jadwalnya

 

Belum teregistrasi

Dalam peninjauan itu, Lukistiyono juga menemukan fakta bahwa pabrik tersebut juga belum teregistrasi wajib lapor sesuai UU Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan.

"Perusahaan ini belum teregistrasi. Kami pun baru tahu kemarin saat ke sana, kalau di situ ada pabrik," bebernya.

Selanjutnya, Lukistiyono akan melaporkan hasil peninjauan sementara itu ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi (Disnakertrans) Jawa Timur.

"Nanti Disnakertrans akan mengeluarkan surat nota pemeriksaan untuk pelaksanaan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

"Kemarin kami tidak bisa meninjau lebih lanjut ke lokasi kejadian, karena area kejadian itu masih disegel oleh pihak kepolisian. Sehingga kami hanya wawancara dengan pemilik," sambungnya.

Baca juga: Ditargetkan Jadi Tempat Ngabuburit, Kayutangan Heritage Malang Masih Lengang

2 pegawai tewas

Diberitakan sebelumnya, dua orang pegawai pabrik pupuk di Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang tewas akibat tercebur kolam pengolahan pupuk, Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.

Keduanya atas nama Riski (35) warga Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dan Lasianto (50), warga Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari.

Saksi mata, Ferry Bukit Siguntang (40) mengatakan, peristiwa itu terjadi bermula saat Riski hendak membersihkan tandon fermentasi pupuk di dalam kolam berukuran 5x5 meter tersebut.

"Diduga akibat tidak kuat dengan bau pupuk yang sangat menyengat, membuat pernapasan korban terganggu. Sehingga, ia pun kemudian terjatuh," ungkapnya saat ditemui, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Jadwal Bus Macito, Keliling Pusat Kota Malang Gratis

Sebelumnya, niat Riski untuk masuk ke dalam kolam itu sudah dilarang oleh pemilik. Namun, berselang beberapa saat kemudian, tanpa sepengetahuan pemilik dan teman-temannya, ia tetap masuk ke dalam kolam itu.

"Kami sempat panik, kemana korban ini. Diketahui kemudian ia sudah tergeletak di dalam kolam," ujarnya.

Mengetahui hal itu, salah satu temannya, Lasianto berusaha menolong. Ia mencoba masuk ke dalam kolam menggunakan tangga. Namun, Lasianto pun akhirnya terjatuh.

"Ia sempat minta tolong. Tapi saat kami hendak menolong ia sudah tercebur karena tidak kuat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com