Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja 18 Tahun Disekap Selama 10 Hari di Toko, Majikan Bantah dan Sebut Korban Gelapkan Uang Rp 1 Miliar

Kompas.com - 02/04/2022, 09:39 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - GF (18), remaja perempuan asal Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang mengaku disekap selama 10 hari oleh majikannya.

Ia disekap selama 10 hari di toko grosir yang berada di kawasan Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Didampingi kuasa hukumnya, Agus Subyantoro, GF melaporkan dugaan kasus penyekapan itu ke Mapolres Malang pada Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Temukan Selisih Penjualan Rp 1 Miliar, Majikan di Malang Bantah Sekap Karyawannya Selama 10 Hari

Bekerja saat usia masih 16 tahun

Agus mengatakan kliennya bekerja di toko grosir tersebut sejak tahun 2020, saat masih berusia 16 tahun.

Sejak September 2021, GF menjadi kepala toko dan memiliki target penjualan hingga Rp 40 juta.

Karena menganggap target itu memberatkan, GF pun terpaksa menjual sembagi di bawah harga jual toko. Ia melakukan hal tersebut karena jika target tak terpenuhi, maka gajinya akan dipotong.

Korban sendiri digaji di bawah UMK Kabupaten Maang dan bekerja mulai jam 06.30 WIN hingga 16.30 WIB.

"Dia terpaksa melakukan penjualan di bawah harga toko karena kalau targetnya nggak terpenuhi gajinya terpotong. Misalnya salah satu sembako seharga Rp 12.000 dijual Rp 11.000," ujar Agus pada Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Majikan Toko di Malang Bantah Sekap Karyawan, Berikut Penjelasannya...

Dengan berjalannya waktu, majikan GF menemukan selisih keuangan dan menuduh korban melakukan penggelapan.

Pada 28 Februari 2022, GF pun diminta pertanggungjawaban.

"Namun klien tidak mengaku, karena memang tidak memakai uang toko untuk kepentingan pribadinya," tuturnya.

Korban lantas disekap di sebuah kamar yang berada di wilayah toko grosir tersebut selama tiga hari.

"Ia hanya bisa keluar saat hendak ke kamar mandi saja, dan itupun perlu gedor-gedor dulu. Perharinya, GF diberi makan hanya satu kali," katanya.

Baca juga: Mengaku Disekap Majikan, Remaja Perempuan di Malang Lapor Polisi

Pada hari keempat, GF diperbolehkan keluar tapi masih di wilayah toko.

"Pada hari ke-10 disekap, korban akhirnya langsung menghubungi orangtuanya melalui teman kerjanya yang berada di sana. Akhirnya orangtuanya menjemput korban di hari ke-10," ujarnya.

Saat dijemput, majikannya menyuruh orangtua GF untuk membuat surat pernyataan untuk mengembalikan uang atas dugaan penggelapan.

"Kalau tidak maka anak ini (korban) dipidanakan. Padahal, keluarga korban ini keluarga prasejahtera," jelasnya.

"Alasan majikan ini menyekap klien kami karena diduga klien kami melakukan penggelapan uang milik toko grosir sembako itu," ungkap Agus.

Baca juga: Diduga Ada Persaingan Terkait Prostitusi, Perempuan 13 Tahun Disekap dan Dianiaya 4 Hari di Apartemen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com