LUMAJANG, KOMPAS.com - Nasabah sebuah bank di Lumajang mengaku kehilangan uang tabungannya senilai Rp 297 juta usai mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku pihak bank.
Warga Dusun Kalibendo Selatan, Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang bernama Ali Mu'afan Rohim (40) tersebut mengaku dihubungi seseorang melalui panggilan WhatsApp. Orang tersebut menggunakan foto profil berlogo bank tempatnya menyimpang uang.
"Saya ditelepon dua kali yang saya angkat, yang ketiga kalinya saya matikan karena saya sedang pengajian," kata Muafan, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Jembatan Gantung Pengganti Gladak Perak Lumajang Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran
Muafan menjelaskan, saat ditelepon pada 10 Maret 2022, orang dari pihak bank tersebut menginformasikan bahwa biaya transfer bulan depan akan naik menjadi Rp 150.000 dari tarif normal yang hanya Rp 6500.
"Telepon pertama cuma bilang bahwa mulai bulan depan, tarif transfer naik dari Rp 6.500 jadi Rp 150.000," cerita Muafan.
Muafan selanjutnya diminta membalas pesan WhatsApp untuk memilih tarif normal atau tarif baru.
"Saya cuma balas tarif normal, setelah itu saya ditelepon lagi dan saya jawab nanti saya ke kantor cabang Pasirian saja, dan langsung saya matikan," tambahnya.
Baca juga: Melihat Kampung Pancasila di Desa Senduro Lumajang, Hidup Berdampingan dalam Perbedaan
Tidak berselang lama, Muafan kembali mendapatkan telepon sampai dua kali. Namun, ia hanya mengangkat tanpa berbicara karena memang sedang mengaji.
Karena risih, Muafan pun kemudian mematikan data seluler dan diketahui ada dua kali panggilan tidak terjawab.
Namun saat ponselnya dihidupkan, uang tabungannya raib dan hanya tersisa Rp 201.000.
Baca juga: Duel Maut di Lumajang Diduga Dipicu oleh Persoalan Keluarga