Tidak pernah terima kuitansi belanja
Usai semua pekerjaan itu selesai, Viki terkejut mendapat tagihan kekurangan biaya dari toko material bangunan.
Usai kejadian itu, Viki mengaku merasa ditipu oleh oknum perantara bantuan tersebut.
Ia menduga, ada mark up biaya bedah rumah bersama toko penyedia material bangunan tadi.
Baca juga: Kronologi Bapak dan Anak Tewas Usai Ditabrak Truk Tronton di Sragen
Sebab, kata Viki, saat proses renovasi rumahnya ia tidak pernah menerima kuitansi belanja.
Bahkan, ia juga tidak pernah dikonfrimasi sebelumnya apakah uang bantuan bedah rumah itu cuku untuk merenovasi rumahnya.
"Tidak pernah dikasih nota pembelanjaan, bahkan pemilik toko menyuruhku membayar dulu. Nanti kelebihannya akan dilaporkan ke Wabup Lumajang," ujarnya.
Baca juga: Terima Bantuan Bedah Rumah, Pria di Lumajang Malah Terjerat Utang di Toko Bangunan