Gus Halim menambahkan, perhatian lain terkait transmigrasi adalah penyusupan paham radikal yang sudah terjadi di titik tertentu kawasan transmigrasi.
Menurut dia, sebuah kawasan yang belum mapan seperti transmigrasi akan dijadikan sasaran oleh pengusung radikalisme ini.
"Ini juga harus kita antisipasi sedini mungkin paham ini berkembang dan bisa dideteksi," kata Gus Halim.
Kemendes PDTT, kata Gus Halim, akan berkolaborasi dalam mengembangkan kawasan transmigrasi, salah satunya bersama Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) yang diketuai Doni Monardo.
Baca juga: Mendes PDTT: Pelaksanaan Kebijakan Revitalisasi Transmigrasi Butuh Kolaborasi Banyak Pihak
Selain itu, Kemendes PDTT juga menggandeng kementerian/lembaga dan organisasi masyarakat seperti Fatayat dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Bekerja sama dengan civil society diyakini akan efektif menangkal radikalisme.
"Sehingga output yang ingin dicapai pada Rakornas Transmigrasi ini lebih jelas," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.