Namun, hingga saat ini, produksi terbanyak cabai di Kabupaten Banyuwangi, masih berada di Kecamatan Wongsorejo yang lahannya bersifat tadah hujan.
"Ya (kecamatan lain juga dikembangkan), tapi tetap seperti itu, sebagian besar yang banyak tanam memang di Wongsorejo itu, tapi siklusnya setiap tahun juga seperti itu," kata Ilham.
Menurutnya, pemerintah juga belum bisa mengendalikan harga cabai sebagaimana yang diusahakan pada komoditas beras melalui kerja Bulog.
Baca juga: Meski Jadi Daerah Lumbung Cabai, Harga Rawit di Banyuwangi Tembus Rp 75.000 per Kilogram
Lantaran, cabai merupakan komoditas yang bersifat perishable atau keawetannya rendah, sehingga tidak bisa disimpan dalam waktu lama untuk dikeluarkan saat harga tinggi demi menyetabilkan harga.
Untuk diketahui, harga cabai rawit di Pasar Banyuwangi beberapa hari terakhir tembus Rp 75.000 per kilogram. Padahal dua minggu sebelumnya, Rp 25.000 per kilogram.
Sementara cabai merah besar, di pasar yang sama, harganya Rp 50.000 atau naik menjadi dua kali lipat dari harga dua minggu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.