Salin Artikel

Jadwal Panen dan Cuaca Ekstrem di Banyuwangi Jadi Penyebab Harga Cabai Melonjak

Awal 2022, sejumlah peristiwa hujan lebat, angin kencang, bahkan hujan es, dilaporkan terjadi di Banyuwangi.

Kabid Perkebunan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Banyuwangi Ilham Juanda mengatakan, cuaca ekstrem mengurangi kuantitas panen cabai petani.

Apalagi saat ini hanya sekitar 100 hektare ladang cabai yang bisa dipanen di luar musim. Diperkirakan menghasilkan 600 ton per tahun.

Ladang-ladang di sentra cabai Kecamatan Wongsorejo, merupakan lahan tadah hujan yang mulai ditanam saat musim hujan, Januari atau Februari.

Dengan demikian, pola tanam dan jadwal panen sangat bergantung pada iklim dan cuaca yang terjadi.

"Kalau tanamnya bulan Januari-Februari, berarti mereka mulai panen bulan Mei sedikit, kemudian Juli sampai Agustus panen raya. Sedangkan yang tanam di luar itu, yang tidak serentak, biasanya tanam di sawah, atau tanam di lahan yang punya sumur bor," kata Ilham melalui telepon, Sabtu (5/3/2022).

Terdapat 2.000 hektare ladang tadah hujan di Kabupaten Banyuwangi yang dilaporkan saat ini ditanami pohon cabai.

Panen atas ladang tadah hujan itu, diperkirakan akan menghasilkan 12.000 ton cabai yang puncak panennya akan berlangsung Juni dan Juli 2022.

Ilham menerangkan, pihaknya memang berupaya mengembangkan sentra produksi cabai di kecamatan-kecamatan lain yang memiliki saluran irigasi.


Namun, hingga saat ini, produksi terbanyak cabai di Kabupaten Banyuwangi, masih berada di Kecamatan Wongsorejo yang lahannya bersifat tadah hujan.

"Ya (kecamatan lain juga dikembangkan), tapi tetap seperti itu, sebagian besar yang banyak tanam memang di Wongsorejo itu, tapi siklusnya setiap tahun juga seperti itu," kata Ilham.

Menurutnya, pemerintah juga belum bisa mengendalikan harga cabai sebagaimana yang diusahakan pada komoditas beras melalui kerja Bulog.

Lantaran, cabai merupakan komoditas yang bersifat perishable atau keawetannya rendah, sehingga tidak bisa disimpan dalam waktu lama untuk dikeluarkan saat harga tinggi demi menyetabilkan harga.

Untuk diketahui, harga cabai rawit di Pasar Banyuwangi beberapa hari terakhir tembus Rp 75.000 per kilogram. Padahal dua minggu sebelumnya, Rp 25.000 per kilogram.

Sementara cabai merah besar, di pasar yang sama, harganya Rp 50.000 atau naik menjadi dua kali lipat dari harga dua minggu lalu.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/07/051500678/jadwal-panen-dan-cuaca-ekstrem-di-banyuwangi-jadi-penyebab-harga-cabai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke