Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Umrah Pertama yang Berangkat Lewat Bandara Banyuwangi

Kompas.com - 05/03/2022, 18:22 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sekitar 40 orang menjadi rombongan umrah pertama yang berangkat dari Bandara Banyuwangi, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (5/3/2022).

Rombongan jemaah umrah itu tak hanya berasal dari Banyuwangi, tapi juga dari kabupaten di sekitarnya, seperti Situbondo, Bondowoso, dan Jember.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Bandara Banyuwangi sejak awal telah diproyeksi dapat melayani penerbangan umrah dan haji.

Bahkan arsitekturnya dibuat dengan mempertimbangkan budaya masyarakat Banyuwangi yang selalu ramai mengantar ataupun menjemput jamaah umrah dan haji.

Baca juga: Cara Daftar BPJS Kesehatan yang Akan Jadi Syarat Jual Beli Tanah, Umrah-Haji, hingga Buat SIM

"Kultur masyarakat Indonesia itu kalau mengantar umrah atau haji ramai-ramai. Tapi, karena berangkatnya dari bandara yang desainnya tertutup, jadi mereka tidak bisa menyaksikan kerabatnya masuk ke pintu pesawat," kata Ipuk.

"Kalau di Banyuwangi beda, di sini arsitektur bandaranya dirancang agar bisa mengakomodasi budaya ini. Keluarga jemaah bisa mengantar, ada lantai dua yang bisa digunakan," sambungnya.

Lantai dua terminal Bandara Banyuwangi menyediakan banyak ruang kosong untuk keluarga jamaah umrah dan haji yang hendak melepas keluarganya ke tanah suci.

Dari sana, mereka pun bisa melihat sanak keluarganya memasuki pesawat hingga lepas landas.

Menurut Ipuk, bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya yang hendak berangkat haji atau umrah lewat bandara Banyuwangi menguntungkan bagi jamaah, karena lebih dekat dari rumah.

Mereka kini bisa langsung diterbangkan ke Jakarta, untuk kemudian melanjutkan perjalanan umrahnya.

Sementara sebelumnya, mereka terlebih dahulu harus menempuh jalur darat sekitar enam jam ke Surabaya.

"Jika biasanya harus ke Surabaya dulu, sekarang sudah tidak perlu jauh-jauh. Bisa berangkat dari daerahnya sendiri," kata Ipuk, melalui keterangan tertulis.

Yanti, keluarga salah satu jemaah menggunakan fasilitas lantai dua terminal Bandara Banyuwangi untuk melihat keberangkatan pesawat Batik Air itu.

Dia bersama puluhan saudara mengantarkan kedua orang tuanya ke bandara dari rumah mereka di Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi.

Baca juga: KTP Dipinjam Tetangga untuk Utang, 27 Warga Banyuwangi Ditagih sampai Pintu Digedor Malam-malam

"Alhamdulillah berangkatnya dari Banyuwangi. Jadi bisa ngantar ramai-ramai. Kalau di Surabaya kejauhan. Jadi tidak bisa mengantar," kata Yanti.

Kepala Perusahaan Travel Berkah Zamzam Wisata Cabang Banyuwangi, Puji Astuti mengatakan, pihaknya yang bertanggung jawab atas keberangkatan rombongan umrah tersebut.

Pihaknya mendapatkan respon positif, saat menawarkan pada peserta umrah dari Eks Keresidenan Besuki itu, untuk diberangkatkan dari Bandara Banyuwangi.

"Berangkat dari sini lebih efektif. Karena jarak tempuhnya yang dekat, sehingga para jemaah dapat waktu istirahat yang lebih lama. Jika harus ke Surabaya dulu, kan perlu waktu lima sampai enam jam baru sampai," kata Puji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Surabaya
Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Surabaya
Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Surabaya
Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Surabaya
Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Surabaya
Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Surabaya
Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com