Tanggal tersebut bertepatan dengan pelantikan Ki Ageng Ronggo Jumeno atau Pangeran Timur.
Namun kabupaten yang dipimpin Ki Ageng Ronggo belum bernama Madiun, namun Purabaya yang berpusat di Desa Sogaten.
Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Sumenep, Kabupaten Berjuluk “The Soul of Madura”
Dalam perjalanannya, Kabupaten Purubaya pernah dipimpin oleh bupati perempuan bernama Raden Ayu Retno Dumilah.
Retno Dumilah merupakan putri dari Pangeran Timur. Saat kekuasaan Retno Dumilah ini terjadi penaklukkan oleh Mataram Islam.
Penyerangan Mataram Islam ke Purubaya terjadi pada tahun 1586-1587. Awalnya Mataram menderita kekalahan.
Namun Panembahan Senopati sebagai penguasa Mataram Islam pertama tidak kalah akal.
Dia melakukan serangan secara mendadak ke pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan Retno Dumilah dengan sedikit pasukan saja.
Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Probolinggo, Kota Pesisir yang Memiliki Obyek Wisata Alam dan Budaya
Dalam penyerangan itu, Panembahan Senopati berhasil merebut Pusaka Tundhung Medhiun.
Berikutnya Panembahan Senopati justru membujuk Retno Dumilah untuk bersedia dipersunting menjadi istri.
Retno Dumilah bersedia dan kemudian diboyong ke Plered, yaitu istana Mataram Islam.
Pada 16 November 1590, nama Kabupaten Purbaya kemudian diganti menjadi Kabupaten Madiun.
Penggantian nama itu menjadi tanda bahwa wilayah tersebut sudah dikuasai oleh Mataram.
Sumber:
Madiunkab.go.id
Madiunkota.go.id