Diduga, Situs Srigading tersebut adalah bangunan candi sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Linggasuntan yang ditemukan di kawasan Dusun Lowokjati, Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, beberapa tahun lalu.
"Kebetulan jarak antara letak ditemukannya Parasti Linggasuntan ini tidak jauh dari lokasi Situs Srigading. Berjarak hanya sekitar 2 kilometer," tuturnya.
Dalam prasasti Linggasuntan itu disebutkan bahwa terdapat bangunan suci Batara I Walandit.
"Nah, apakah candi ini yang dimaksud sebagai bangunan suci Batara I Walandit itu, kami masih memperkuat hipotesis," katanya.
Baca juga: Candi Hindu Ditemukan di Jombang, Ada Penemuan Arca Nandiswara dan Mahakala Saat Ekskavasi
Bangunan candi itu ditemukan sudah tidak utuh. Tim BPCB hanya menemukan bangunan itu hingga bagian tubuhnya. Sedangkan bagian atas candi diperkirakan sudah ambruk.
Wicaksono menduga ambruknya bangunan candi itu akibat bencana gempa bumi. Sebab reruntuhan bangunan menyebar ke berbagai sisi sekaligus jaraknya tidak terlampau jauh.
"Kalau bangunan yang ditemukan sekarang tingginya sekitar 3 meter, tepat pada letak yoni yang ditemukan. Tapi kalau melihat jarah runtuhan bangunan, kami menduga tinggi candi ini sebelum ambruk, tingginya sekitar 13 meter," terangnya.
Baca juga: Arca Dicuri dan Rawan Rusak, Pemkab Magetan Bangun Rintisan Museum
Diberitakan sebelumnya, BPCB Jawa Timur melaksanakan ekskvasi Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Situs itu diduga bangunan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era kepemimpinan Mpu Sindok.
Situs itu sementara dikaitkan dengan prasasti Linggasuntan yang dibuat pada tahun 129 dan beraliran Siwaistis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.