MALANG, KOMPAS.com - Proses ekskavasi tahap kedua terhadap Situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah berakhir pada Sabtu (26/2/2022).
Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur membuka peluang untuk melanjutkan ekskavasi ke tahap ketiga. Ekskavasi tahap ketiga ini untuk menggali di sisi utara dan bagian lantai utama.
"Lantai utama diperlukan penggalian sekitar 40 sentimeter ke bawah," ungkap Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, saat ditemui, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: BPCB Jatim Temukan Batu Lingga dan Arca Agastya Saat Penggalian Situs Srigading Malang
Pada proses ekskavasi dua tahap ini, BPCB Jawa Timur telah membuka struktur situs 75 persen. Mereka telah berhasil menampakkan kaki candi berukuran 8x8 meter dan pondasi berukuran 10x10 meter.
"Pada ekskavasi tahap kedua ini, kami juga telah berhasil menampakkan sisi timur yang di situ terdapat tangga," tuturnya.
"Tangga ini menandakan bawah candi menghadap ke timur. Namun, tampaknya tidak tepat menghadap ke timur, tapi 120 derajat dari utara kompas. Mungkin tepatnya menghadap ke Gunung Semeru, dan sisi barat menghadap ke Gunung Arjuno," sambungnya.
Baca juga: Temukan Struktur Lantai Bata di Situs Karangtengah, BPCB Jatim: Hampir Sama dengan Kawasan Trowulan
Dari hasil ekskavasi dua tahap itu, BPCB Jawa Timur menyimpulkan bahwa bangunan di Situs Srigading ini adalah candi, dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda seperti lingga, yoni, arca mahakala dan nadiswara.
"Benda-benda itu hanya bisa ditemukan di kawasan bangunan candi," jelas Wicaksono.
"Kebetulan jarak antara letak ditemukannya Parasti Linggasuntan ini tidak jauh dari lokasi Situs Srigading. Berjarak hanya sekitar 2 kilometer," tuturnya.
Dalam prasasti Linggasuntan itu disebutkan bahwa terdapat bangunan suci Batara I Walandit.
"Nah, apakah candi ini yang dimaksud sebagai bangunan suci Batara I Walandit itu, kami masih memperkuat hipotesis," katanya.
Baca juga: Candi Hindu Ditemukan di Jombang, Ada Penemuan Arca Nandiswara dan Mahakala Saat Ekskavasi
Bangunan candi itu ditemukan sudah tidak utuh. Tim BPCB hanya menemukan bangunan itu hingga bagian tubuhnya. Sedangkan bagian atas candi diperkirakan sudah ambruk.
Wicaksono menduga ambruknya bangunan candi itu akibat bencana gempa bumi. Sebab reruntuhan bangunan menyebar ke berbagai sisi sekaligus jaraknya tidak terlampau jauh.
"Kalau bangunan yang ditemukan sekarang tingginya sekitar 3 meter, tepat pada letak yoni yang ditemukan. Tapi kalau melihat jarah runtuhan bangunan, kami menduga tinggi candi ini sebelum ambruk, tingginya sekitar 13 meter," terangnya.
Baca juga: Arca Dicuri dan Rawan Rusak, Pemkab Magetan Bangun Rintisan Museum
Diberitakan sebelumnya, BPCB Jawa Timur melaksanakan ekskvasi Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Situs itu diduga bangunan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era kepemimpinan Mpu Sindok.
Situs itu sementara dikaitkan dengan prasasti Linggasuntan yang dibuat pada tahun 129 dan beraliran Siwaistis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.