Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPCB Jatim Temukan Batu Lingga dan Arca Agastya Saat Penggalian Situs Srigading Malang

Kompas.com - 23/02/2022, 17:57 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan dua benda bersejarah pada ekskavasi tahap kedua situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ekskavasi tahap kedua itu digelar sejak 21 Februari dan dijadwalkan berakhir pada 26 Februari mendatang.

Kedua temuan benda tersebut diduga kuat merupakan Batu Lingga dan Arca Agastya berbahan batu andesit yang mengandung silika.

Batu Lingga ditemukan di bagian sisi tengah situs yang diduga candi pada kedalaman 60 sentimeter dan berada pada sisi timur yoni yang berjarak 30 sentimeter.

Baca juga: Benda Cagar Budaya di Situs Watu Gilang Kediri Dirusak, Diduga Dipukul Benda Tumpul hingga Pecah

 

Yoni itu sudah tampak sebelum poses ekskavasi dilakukan.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, arca Agastya ditemukan di sisi selatan candi dengan kondisi bagian tubuh dan kepala terpisah pada Selasa (22/2/2022).

Sedangkan untuk penemuan lingga kondisinya masih utuh. Di bagian bawah tampak berbentuk persegi berukuran 24 x 24 sentimeter. Ukuran itu cocok dengan Yoni yang berukuran 25 x 25 sentimeter.

"Dari dua penemuan benda ini, sekaligus dengan letaknya, kita bisa menarik kesimpulan bahwa candi ini beraliran Siwaistis," ungkap Wicaksono saat ditemui, Rabu (23/2/2022).

Sepanjang pelaksanaan ekskavasi, BPCB meyakini bahwa candi itu berkaitan dengan prasasti Linggasuntan pada abad ke-10.

"Dari segi bahan dia sama dengan situs Pendem Kota Batu yang kita kaitkan dengan prasasti Sangkuran tahun 928 Masehi. Prasasti Linggasuntang tahun 929 masehi. Satu tahun setelah prasasti Sangkuran," jelasnya.

Baca juga: BPCB Jatim Mulai Ekskavasi Situs Karangtengah, Diduga Bekas Permukiman Era Majapahit di Blitar

Hasil temuan arca-arca itu, kata Wicaksono, akan disimpan di museum Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Namun khusus untuk temuan Arca Agastya akan dibawa ke Kantor BPCB Jawa Timur terlebih dahulu untuk proses restorasi bagian-bagian yang rusak.

"Mekanisme restorasi itu nanti kita sambungkan dengan lem batu. Kemudian kita cocokkan sambungannya," ujarnya.

Wicaksono berharap dalam proses eskavasi tahap kedua yang akan berakhir pada 26 Februari mendatang akan menemukan peninggalan lain, termasuk tangga masuk yang seharusnya berada pada sisi timur.

"Sebab, gaya candi yang berada di situs Srigading ini sama seperti gaya candi Prambanan, yang tangga masuknya berada pada relung timur, kemudian relung utara Arca Durga, relung barat Arca Ganesha, dan relung selatan Arca Agastya," jelasnya.

Baca juga: Minyak Goreng di Malang Langka akibat Panic Buying, Disperindag Pastikan Tak Ada Stok yang Ditimbun

Hanya saja, menurut keterangan warga sekitar, dulu pernah terlihat oleh terdapat arca berbentuk wanita bertangan banyak dan kepalanya hilang. Arca itulah yang diduga sebagai arca durga.

Kemudian ada keterangan lagi dari warga bahwa pernah terlihat arca Nandi.

"Sayangnya arca-arca yang pernah terlihat itu semuanya telah hilang," ujarnya.

Pada ekskavasi tahap kedua itu, BPCB memulai eskavasi tahap kedua dengan membuka sisi selatan, kemudian bergerak ke sisi timur dan berakhir di sisi utara.

"Pada ekskavasi tahap pertama yang dilakukan sejak 7-12 Februari lalu, kami telah berhasil menemukan profil kaki candi yang berukuran 8 x 8 meter persegi, dengan pondasi berukuran 10 x 10 meter persegi," jelasnya. 

Baca juga: RS Lapangan Ijen Penuh, Isoter SKB Malang Mulai Terisi Pasien Covid-19

Sebelumnya diberitakan, pada proses ekskavasi situs Srigading tahap pertama, BPCB Jawa Timur telah menarik kesimpulan bahwa situs Srigading itu adalah peninggalan Mataram Kuno era Mpu Sindok.

Di tengah proses ekskavasi tersebut, tim BPCB juga menemukan fragmen relief arca berbentuk kepala dengan karakter pahatan bas relief alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com