Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Yadnya Kasada Suku Tengger: Sejarah, Tujuan, dan Pelaksanaan Ritual

Kompas.com - 23/02/2022, 17:20 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negeri yang memiliki banyak kearifan lokal berupa upacara adat atau tradisi dari masing-masing daerah.

Salah satu upacara adat yang masih dilestarikan hingga kini adalah Upacara Kasada atau Yadnya Kasada.

Upacara Kasada berasal dari Jawa Timur, tepatnya di Gunung Bromo, tempat tinggal Suku Tengger.

Baca juga: 5 Upacara Adat Jawa Timur, dari Ungkapan Syukur hingga Kalender Jawa

Upacara adat ini merupakan hari raya bagi masyarakat Tengger penganut ajaran Hindu Dharma.

Dalam pelaksanaannya, Yadnya Kasada dilakukan dengan menggelar sesembahan berupa sesaji kepada Sang Hyang Widhi, sebagai manifestasi dari Batara Brahma.

Sejarah Upacara Kasada

Upacara Kasada dilaksanakan pada hari ke-14 bulan Kasada menurut penanggalan tradisional masyarakat Tengger.

Tanggal pelaksanaan Upacara Kasada itu bertepatan dengan tanggal 20 Juli setiap tahunnya.

Yadnya Kasada sudah digelar secara turun temurun sejak Kerajaan Majapahit masih eksis beberapa ratus tahun silam.

Asal-usul Upcara Kasada erat kaitannya dengan legenda Rara Anteng dan Jaka Seger.

Kedua sosok ini juga menjadi nenek moyang Suku Tengger, yang berasal dari gabungan nama keduanya, yaitu Anteng dan Seger menjadi Tengger.

Baca juga: Mengenal Suku Tengger di Kawasan Bromo, Peradaban sejak Zaman Majapahit

Konon Rara Anteng merupakan putri Prabu Brawijaya, Raja Majapahit. Sedangkan Jaka Seger adalah anak seorang Brahmana asal Kediri.

Setelah menikah, keduanya tinggal di dekat Gunung Bromo. Hanya saja keduanya tak kunjung dikaruniai anak.

Kemudian Rara Anteng dan Jaka Seger berujar kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan berjanji jika diberi anak akan mengorbankan salah satunya.

Singkat cerita, suami istri itu akhirnya hamil dan melahirkan 25 orang anak. Namun Rara Anteng dan Jaka Seger tak kunjung menepati janji.

Sikap keduanya yang ingkar itu membuat Dewa marah. Lalu terjadilah bencana di Gunung Bromo, sehingga membuat salah satu anak mereka bernama Raden Kusuma lenyap.

Raden Kusuma lantas dianggap telah berkorban dan menjadi penyelamat saudara-saudaranya yang lain.

Sejak saat itu, keturunan Rara Anteng dan Jaka Seger selalu memberikan sesembahan setiap bulan Kasada hari ke-14, yang sekarang dikenal dengan nama Upacara Kasada atau Yadnya Kasada.

Upacara Adat Yadnya Kasada Suku Tengger DOK. Shutterstock/syamhari photographyShutterstock/syamhari photography Upacara Adat Yadnya Kasada Suku Tengger DOK. Shutterstock/syamhari photography
Tujuan dan Pelaksanaan Upacara Kasada

Sebagaimana kisah legenda yang melatarbelakanginya, tujuan Yadnya Kasada ini tidak jauh dari memohon keselamatan.

Masyarakat Tengger akan memberikan sesembahan kepada para Dewa sebagai bentuk penghormatan.

Selain itu, mereka juga memohon agar hasil panen selalu berlimpah, serta dijauhkan dari musibah dan bahaya.

Tak hanya itu, upacara ini juga untuk memperingati pengorbanan Raden Kusuma yang menyelamatkan saudara-saudaranya.

Pelaksanaan Upacara Kasada dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu puja Purkawa, Manggala upacara, Ngulat umat, Tri Sandiya, Muspa, Pembagian Bija, Diksa Widhi, dan penyerahan sesaji di kawah Bromo.

Proses upacara dimulai pada Sadya Kala Puja dan berakhir pada Surya Puja.

Masyarakat Tengger beramai-ramai menuju Gunung Bromo untuk mengantarkan sesaji berupa hasil ternak dan pertanian ke Pura Luhur Poteng Agung.

Selama pelaksanaan, Rama Dukun Pandita akan merapal Japa Mantera, yang isinya mendoakan keselamatan seluruh alam semesta.

Sumber:
Probolinggokab.go.id
Grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com