KOMPAS.com - Upacara adat di Jawa Timur banyak berkaitan dengan sumber mata air maupun pertanian.
Upacara digelar sebangi wujud syukur kepada leluhur maupun Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagian upacara adat juga menyertakan sesaji dalam mengiringi doa.
Berikut upacara adat di Jawa Timur:
1. Upacara Adat Ngurit
Upacara Ngurit adalah upacara yang berhubungan dengan pertanian.
Upacara dimaksudkan untuk permohonan perlindungan dan ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta.
Upacara ini dilakukan pada saat menaburkan benih.
Pada saat benih ditabur diadakan selamatan dengan sajian nasi golong, jenang abang jenang
sengkolo cok bakal, dan jeroan ayam (isi perut ayam). Cok bakal merupakan sajian inti dalam
budaya Jawa.
Baca juga: 7 Upacara Adat di Bali, dari Ngaben hingga Galungan
Upacara dimaksudkan agar benih yang ditaburkan dapat subur.
Upacara selajutnya dilakukan pada saat tandur (menanam).
Sama halnya dengan penyebaran benih, selamatan untuk upacara tandur dilakukan dengan
sajian sederhana yang berwujud cok bakal yang diletakkan di petak sawah, tempat dimulainya tandur.
Penduduk Desa Sawo dan Grogol, Ponorogo, Jawa Timur yang sebagian besar menganut Islam masih melaksanakan upacara ini.
Hingga saat ini, upacara Ngurit masih dilakukan.
2. Upacara Adat Kasada Bromo
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.