Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Bambu di Kelurahan Sisir Kota Batu Rawan Ambrol, Ini Penjelasan Pemkot

Kompas.com - 20/02/2022, 15:24 WIB
Nugraha Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jembatan bambu yang terletak di Jalan Bromo Gang VI RT 01 RW 11 Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur rawan ambrol.

Hal itu juga diungkapkan seorang warga bernama Ervin Vinza dalam akun Facebooknya.

Jembatan bambu itu digunakan warga untuk menuju Masjid Cokro Ning Mukmin, Kota Batu.

"Jembatan ini adalah akses jalan orang-orang kampung kalau mau menuju masjid. Anak-anak yang sore mengaji ke masjid. Tapi sekarang jembatan ini adalah seonggok bambu-bambu yang rapuh, yang tak terkondisikan, dan tak terperhatikan sama sekali. Adakah yang masih mau peduli selain kami warga sekitar????," tulis Ervin Vinza dikutip dari akun Facebooknya.

Baca juga: Banjir Rendam Pos Perbatasan Kawasan Adat Baduy, Disebut Paling Parah hingga Rusak Jembatan

Dari pantauan Kompas.com di lokasi pada Minggu (20/2/2022) siang, terlihat beberapa bagian jembatan yang hampir ambrol. Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 10 meter dan lebar satu meter.

Salah satu warga, Ali Mukti (48) mengatakan bahwa warga yang kerap menyebrangi jembatan tersebut berasal dari RT 01 dan RT 08.

Menurutnya warga memilih akses jembatan tersebut karena dirasa lebih cepat dibanding harus memutar lewat jalan lainnya.

"Biasanya kalau mau shalat Jumat, kemudian anak-anak sore mau ngaji, terus kalau mau sekolah biasanya juga kan langsung lurus ini ke jalan raya, lebih dekat," katanya.

Dia menyampaikan bahwa jembatan tersebut dibuat oleh warga sekitar empat tahun lalu secara swadaya. Kemudian satu tahun berselang, warga sudah pernah memperbaiki jembatan tersebut.

"Terus sejak pandemi (Covid-19) itu nggak pernah dibetulkan, ya rawan ambrol mas, tapi belum ada yang sampai jatuh ke sungai. Jangan sampai terjadi," ujarnya.

Pemkot tak bisa langsung membenahi jembatan

Sedangkan, Kepala Dinas PUPR Kota Batu Alfi Nurhidayat mengatakan pihaknya tidak bisa serta merta membenahi jembatan tersebut karena bukan berada pada akses jalan utama.

Sehingga dia menyarankan, agar warga mengusulkan perbaikan jembatan melalui musyawarah rencana p embangunan (musrenbang) tingkat kelurahan terlebih dahulu.

"Tetapi biar tepat sasaran, mengikuti alur prosedur yang ada mulai dari usulan masyarakat, musbang kelurahan/desa, musrenbang kecamatan baru ke kota. Nanti itu diklasifikasikan, itu siapa mengerjakan, tingkat urgensinya, butuh anggaran berapa, nanti dipetakan semua," ungkapnya.

Menurutnya jika memang menjadi usulan prioritas, bisa saja pembenahan jembatan tersebut dilakukan pada tahun ini.

"Intinya kalau itu mendesak atau urgent, tidak menutup kemungkinan nanti kita bangun, nanti yang bangun kelurahan atau cipta karya atau siapa nanti mekanisme di musrenbang yang menentukan, atau mungkin saja di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) nanti," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com