Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Operasi Pemisahan Balita Kembar Siam Anaya-Inaya, Berlangsung 8 Jam hingga Gubernur Jatim Berkunjung

Kompas.com, 18 Februari 2022, 10:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Operasi pemisahan balita kembar siam Anaya Rizka Ramadhani dan Inaya Rizka Ramadhani (Anaya-Inaya) di Surabaya, Jawa Timur, berjalan lancar.

Balita kembar asal Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat itu mulanya lahir dengan kondisi dada berdempetan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun menengok dan menyemangati kedua orangtua Anaya-Inaya di RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (17/2/2022).

"Anaya dan Inaya menjadi kembar siam ke-114 yang berhasil dipisahkan oleh RSUD dr Soetomo," tutur Khofifah, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 18 Februari 2022

Operasi berlangsung 8 jam

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (dua kanan) saat menengok kondisi bayi kembar siam Anaya-Inaya usai menjalani operasi pemisahan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (17/2/2022). ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (dua kanan) saat menengok kondisi bayi kembar siam Anaya-Inaya usai menjalani operasi pemisahan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (17/2/2022). ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim.

Proses pemisahan tubuh Anaya dan Inaya sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2019 atau sejak usia keduanya masih empat bulan.

Balita kembar siam tersebut merupakan jenis Xypho-Omphalogpagus (terdapat penyatuan pada xyphoid dan daerah omphalo/pusar).

Mereka adalah pasien rujukan dari RSUD dr. R. Soedjono Selong, Lombok Timur.

Baca juga: Terima Kasih Pembaca Kompas.com Atas Bantuannya untuk Biaya Operasi Bayi Kembar Siam, Anaya dan Inaya

Lantaran pandemi Covid-19, operasi pemisahan baru bisa dilakukan pada Selasa (15/2/2022) di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Terdapat 50 tim dokter dalam operasi pemisahan Anaya-Inaya yang dipimpin oleh Dr. Adria Hariastawa.

Operasi pemisahan tersebut berlangsung selama 8 jam 30 menit.

Baca juga: Pencuri Motornya Terekam CCTV, Penghuni Kos di Surabaya Ini Berharap Pelaku Ditangkap

Bayi kembar siam Anaya dan Inaya saat tidur di Gazebo bersama ibunyaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Bayi kembar siam Anaya dan Inaya saat tidur di Gazebo bersama ibunya
Khofifah semangati orangtua

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menemui orangtua Anaya dan Inaya yakni Husniati dan Muhammad Jupri.

"Semoga lancar semua proses pemulihan Anaya dan Inaya. Bapak dan Ibu harus terus semangat," katanya.

Kondisi kedua bayi tersebut stabil meski sempat menggunakan alat bantu pernapasan. Alat tersebut telah dilepas pada Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Aksi Pengendara Motor Ketuk Kaca Mobil lalu Memaksa Minta Uang di Surabaya, Pelaku Marah bila Tak Diberi

Ketabahan orangtua Anaya-Inaya

Sebelumnya saat ditemui oleh Kompas.com pada medio 2020 lalu, pasangan Husniati dan Jupri menuturkan perjuangannya merawat Anaya dan Inaya.

Saat itu usia anak kembar siam mereka 13 bulan.

Husniati ketika itu mengungkapkan keinginan agar anaknya bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya.

Sebesar apapun kesulitan yang dia hadapi, baginya, anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga.

"Saya harus tetap tersenyum, saya harus merasa gembira, supaya anak saya hembira, supaya mereka tidak sedih," kata Husniati pada Kompas.com.

Meski Husniati mengakui, hatinya kerap teriris saat melihat kondisi kedua anaknya saat itu.

"Pas yang satunya tidur, dan yang satunya masih bangun, terus maunya jalan-jalan yang satunya, terpaksa yang masih tidur ini kita angkat, terkadang juga digeret yang satunya, perasaan saya hancur,” kata Husniati saat itu.

Sumber: Antara, Kompas.com (Penulis: Idham Khalid)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau