LUMAJANG, KOMPAS.com - Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Peduli Erupsi Semeru (PPES) mendatangi Kantor Bupati Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022). Mereka menunggu Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menemuinya.
Puluhan warga itu datang untuk memenuhi surat tertanggal 9 Februari 2022 yang dikirim oleh bupati. Surat itu berisi undangan audiensi pada hari, Kamis, di Gedung Mahameru yang ada di kompleks Kantor Pemkab Lumajang pada pukul 10.00 WIB.
Sesuai dengan ketentuan dalam undangan, audiensi hanya boleh diikuti oleh 20 sampai 25 peserta.
Namun, Bupati Thoriq tak kunjung menemuinya. Puluhan warga itu sempat diminta masuk ke dalam Kantor Bupati, namun karena bukan Bupati Thoriq yang menemui, mereka menolak.
Tuntut penutupan tambang pasir
Kedatangan warga ke Kantor Bupati itu untuk mengadukan CV Duta Pasir Semeru, tempat usaha yang menambang pasir di aliran lahar Gunung Semeru. Mereka meminta bupati untuk menutup usaha tersebut.
Mereka menganggap, aktivitas penambangan pasir oleh badan usaha itu menyebabkan kerusakan lingkungan di daerah aliran lahar Gunung Semeru.
Baca juga: Siswa di Lumajang Seberangi Endapan Lahar Semeru untuk Berangkat ke Sekolah
Tidak hanya itu, warga juga meminta pertanggungjawaban bupati karena dianggap melakukan pembiaran terhadap aktivitas pertambangan yang menyebabkan dua dusun di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, terpendam aliran awan panas saat Gunung Semeru erupsi pada awal Desember 2021.
"Kalau Curah Kobokan kena pasirnya (terdampak erupsi) karena hujan abu. Kalau di dusun kami, karena aliran lahar yang meluap gara-gara ada tanggul. Itu yang kami sebut dengan human error," kata Ketua Paguyuban Peduli Erupsi Semeru, Nur Kholik, di depan ruang lobi Kantor Pemkab Lumajang, Kamis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.