Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jenazah Korban Erupsi Semeru Sudah Sebulan Belum Teridentifikasi, Ini Penjelasan RSUD Haryoto Lumajang

Kompas.com - 16/02/2022, 19:07 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak enam jenazah korban erupsi Gunung Semeru di RSUD dr. Haryoto Lumajang, Jawa Timur, hingga kini belum dimakamkan karena belum teridentifikasi. 

Enam jenazah tersebut diketahui baru ditemukan usai tim DVI Polda Jatim menutup posko ante mortem di Lumajang pada awal Januari lalu sehingga proses identifikasi tak langsung dilakukan. 

Kabag Umum RSUD dr. Haryoto, Agus Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan RS Bhayangkara sebagai pihak yang berwenang usai penemuan jenazah baru yang sudah tak utuh tersebut. 

Baca juga: 234 Huntara bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Rampung Dibangun

"Kalau ada penemuan baru, langsung kami informasikan kepada RS Bhayangkara. Nanti sana yang komunikasi dengan tim DVI," kata Agus di RSUD dr. Haryoto Lumajang, Rabu, (16/2/2022).

Saat ini, kata Agus, enam jenazah korban erupsi Semeru yang belum diketahui identitasnya itu masih tersimpan di lemari pendingin (mortuary cabinet) dalam bentuk tulang belulang atau body part.

Beberapa orang yang mengaku sebagai keluarga disebut telah mendatangi RSUD dr. Haryoto untuk membawa pulang jenazah. 

Namun pihak RS belum mengizinkan sampai proses identifikasi jenazah selesai dilakukan. 

Agus menuturkan, sejak awal Pemkab Lumajang menunjuk RSUD dr. Haryoto hanya sebagai tempat penampungan jenazah baru.

Baca juga: Siswa di Lumajang Seberangi Endapan Lahar Semeru untuk Berangkat ke Sekolah

 

Sedangkan proses identifikasi untuk korban erupsi Semeru yang tidak bisa dikenali dilakukan oleh tim forensik RS Bhayangkara Lumajang.

"Sebenarnya rumah sakit ini hanya ketempatan untuk menampung. Sedangkan semua proses lain kewenangannya ada di DVI di bawah kewenangan RS Bhayangkara," tambah Agus.

Lebih lanjut, Agus berharap agar proses identifikasi segera dilakasanakan.

Ia khawatir, jika terlalu lama rumah sakit tidak bisa lagi menampung jenazah baru karena hanya ada empat unit mortuary cabinet di RS. 

"Kita keterbatasan tempat penyimpanan juga. Jika tidak segera ditangani, kalau ada jenazah lagi kita nggak bisa menerima," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompaisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompaisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com