Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

234 Huntara bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Rampung Dibangun

Kompas.com - 16/02/2022, 16:18 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak 234 unit hunian sementara (huntara) dan 635 unit hunian tetap (huntap) di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah rampung sejak dibangun pada 4 Januari lalu.

Ratusan hunian itu ditujukan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru. 

"Alhamdulillah selama pelaksanaan mulai 4 Januari hingga sekarang 15 Februari 2022 atau kurang lebih 1,5 bulan sudah berdiri hunian sementaranya 234 unit, hunian tetapnya 635 unit," terang Kepala BNPB Mayor Jenderal TNI Suharyanto saat meninjau kompleks relokasi di Desa Sumbermujur, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Ikut Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Semeru, 26 Mahasiswa Akbara Solo Positif Covid-19

Suharyanto juga mengapresiasi kerja cepat Pemkab Lumajang dan stakeholder terkait dalam penanganan kebencanaan yang terjadi di Semeru.

Menurutnya, proses penanganan bencana di Lumajang menjadi salah satu yang paling cepat.

"Alhamdulillah ini dilakukan dengan cukup cepat. Dibanding dengan penanganan bencana lain, relokasi pembangunan rumah masyarakat yang terdampak di Lumajang ini termasuk cukup cepat," tambahnya.

Meski begitu, Suhariyanto menyoroti lambannya pembangunan huntara yang digarap Non Goverment Organisation (NGO) dibanding proses pembangunan huntap yang dikerjakan BUMN di bawah koordinasi Kementerian PUPR.

Ia menyatakan akan segera melakukan rapat koordinasi untuk mengetahui kendala yang dialami dalam pembangunan huntap tersebut. 

"Supaya diketahui di mana kelemahanannya dan bisa dipacu untuk lebih cepat lagi. Paling tidak bisa menyamai pembangunan hunian tetap," jelas Suharyanto.

Baca juga: Siswa di Lumajang Seberangi Endapan Lahar Semeru untuk Berangkat ke Sekolah

Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan bahwa upayanya membangun huntara dan huntap demi memberikan kepastian bagi warga

Thoriq bergerak cepat melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan telaah tempat relokasi warga pasca-penanganan bencana.

Beruntung upaya Thoriq ini disambut edngan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang penggunaan lahan Perhutani seluas 81 hektar untuk relokasi masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.

"Sambil tempat pengungsian yang terus dibenahi, kami juga melakukan telaah dimana tempat relokasi yang aman. Sehingga masyarakat betul-betul mendapatkan tempat yang aman dan nyaman," kata Thoriq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com