Ahot mengaku tidak pernah membanderol harga, termasuk untuk pembelinya dari mancanegara. Namun, menurutnya pembeli di sana menghargai karyanya senilai 300 hingga 500 dollar.
"Untuk gambar yang dipesan kru Black Sabbath saya membanderol 300 dollar, seperti pembeli mancanegara lain. Tapi ia mengatakan akan membeli seharga 500 dollar," tuturnya.
Ahot menceritakan bakat menggambarnya itu memang sudah muncul sejak kecil. Seiring ia juga sangat tertarik dengan hal-hal ekstrem dan horor.
Misalnya terkait film kesukaannya, ia mengaku selalu tertarik dengan film horor.
Begitupun terkait buku bacaan kesukaannya, ia juga suka dengan buku-buku bergenre kriminalitas, pembunuhan, dan horor.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa di Malang Demo, Kecam Tindakan Represif Aparat di Desa Wadas
"Lalu ketika menggambar saya pun suka menggambar hal-hal horor, seperti tengkorak dan makhluk-makhluk aneh begini," katanya.
Untuk mengasah kemampuannya menggambar, ia kerap membeli buku-buku tentang seni rupa.
Dari sana mendalami teknik menggambar dari akademisi seni rupa. Selain itu, pihaknya juga rajin mengliping ulasan seni rupa dari berbagai majalah dan surat kabar, sekaligus belajar secara langsung kepada perupa-perupa lain. Termasuk ketika ia merantau ke Bali.
"Hanya dari situlah saya mengasah kemampuan menggambar saya. Tanpa bersekolah atau kursus. Jadi saya memang belajar secara otodidak murni," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang