Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Penyakit Jantung di Malang Raya Meningkat, Didominasi Masyarakat Usia 40 Tahun ke Atas

Kompas.com - 15/02/2022, 08:48 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Penderita penyakit jantung di wilayah Malang Raya meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu dapat diketahui melalui pelayanan pemasangan ring di Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.

Kepala IPJT (Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu) RSSA Malang dr Budi Satriyo mengatakan, terdapat 500 pasien yang memasang ring dalam setahun pada 2015.

 

Kemudian jumlah tersebut meningkat di tahun-tahun mendatang, hingga menjadi 2.500 sampai 3.000 pasien.

"Begitu juga dengan kateterisasi jantung dalam setahun bisa 1.200 hingga 1.400 pasien, rata-rata sebulan itu 130 sampai 150 pasien," kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, penderita jantung masih didominasi masyarakat berusia 40 tahun ke atas. Meski begitu, ada juga anak-anak yang menderita kelainan dan penyakit jantung bawaan.

Meski RSSA merupakan rumah sakit yang mengampu pasien rujukan dari Jawa Timur, tetapi pasien jantung yang dilayani rumah sakit itu didominasi dari Malang Raya.

Pihaknya juga berencana menambah tenaga kesehatan terutama dokter untuk melayani pasien jantung karena menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

"Jadi total saat ini ada 20 dokter yang menangani jantung dari berbagai disiplin ilmu, tetapi nanti ada penambahan secara bertahap sambil berjalan," katanya.

Baca juga: Polisi Akan Tetapkan Tersangka Terkait Ricuh Pertandingan Liga 3 di Kota Malang

Sebenarnya, dia mengatakan, penyakit jantung bisa dicegah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat. Pola hidup itu harus rutin dilakukan dari muda hingga tua.

Budi mengatakan, ada dua faktor risiko seseorang bisa terkena penyakit jantung. Di antaranya faktor risiko karena keturunan genetik dan usia.

Sehingga, ia menyarankan penderita penyakit jantung dengan faktor tersebut untuk rutin melakukan regular checkup.

"Kalau yang tanpa keluhan bisa satu kali dalam setahun, kemudian kalau yang ada keluhan ya rutin sesuai kebutuhan dan anjuran dokternya," katanya.

Untuk faktor risiko kedua yaitu karena sesuatu yang didapatkan sehingga seseorang menderita sakit jantung.

Di antaranya karena merokok, obesitas, kurang aktivitas, darah tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi dan lainnya.

"Kualitas hidup yang buruk memang berpengaruh sehingga semakin banyak faktor risiko, ada yang bilang dok saya sudah olahraga ngepel, nyapu, bukan seperti itu karena ada aturannya," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com