Sebaliknya, temuan pecahan perabotan rumah tangga dari pemukiman kuno milik kaum bangsawan yang memiliki strata tinggi didominasi pecahan keramik, sebutan untuk perabotan yang terbuat dari tanah liat tetapi diproduksi dengan pembakaran suhu tinggi dan dengan hiasan glasir.
Keramik yang banyak digunakan di era Majapahit atau sebelumnya banyak didatangkan dari Cina.
"Di bekas pemukiman bangsawan strata yang lebih tinggi, komposisinya bisa terbalik, dominasi pecahan keramik Cina dan pecahan gerabah hanya 10 persen atau bahkan hampir tidak ditemukan," ujarnya.
Hingga hari keenam proses ekskavasi penyelamatan Situs Karangtengah, tidak banyak yang berhasil diungkap kecuali artefak-artefak yang meneguhkan dugaan awal situs sebagai bekas permukiman era Kerajaan Majapahit.
Nugroho menyebut pecahan-pecahan keramik yang ditemukan mencirikan buatan era Dinasti Song akhir dan Yuan di Cina, periode yang pararel dengan era Kerajaan Majapahit.
"Pecahan keramik dan gerabah yang kita temukan mayoritas berasal dari perabotan wadah, barang yang lazim ditemukan di situs bekas pemukiman kuno. Beberapa pecahan gerabah terdapat bekas digunakan berupa jelaga hitam yang menempel," ujarnya.
Tim juga menemukan lagi gandik batu yang biasa digunakan sebagai alat menumbuk ramuan jamu atau bumbu masak, sehingga sejauh ini telah ditemukan dua gandik di situs itu.
Baca juga: Temukan Struktur Lantai Bata di Situs Karangtengah, BPCB Jatim: Hampir Sama dengan Kawasan Trowulan
Penggalian struktur pagar membujur arah timur-barat menemukan adanya struktur diduga bekas penyekatan ruang yang berfungsi sebagai penyimpanan perabot atau dapur.
Terakhir, tim juga menemukan tiga potong tulang yang diduga tulang hewan sisa konsumsi. Temuan tulang itu sekali lagi menguatkan dugaan situs sebagai bekas permukiman kuno.
Situs Karangtengah berada di area persawahan di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Lokasinya sekitar 100 meter dari pagar bagian belakang RSUD Mardi Waluyo yang dibangun pada awal 2000-an.
Perhatian pada Situs Karangtengah dimulai ketika struktur batu bata kuno terlihat oleh petani karena tanah tergerus air di saluran irigasi pada pertengahan tahun lalu.
Penggalian pada fase survei penyelamatan telah dilakukan oleh BPCB pada September tahun lalu.
Arkeolog memercayai Situs Karangtengah merupakan kawasan permukiman kuno setidaknya sejak era Kerajaan Majapahit dengan potensi benda cagar budaya tersebar di luasan area lebih dari satu hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.