Untung mengaku tidak yakin pasokan minyak goreng murah itu akan lancar ke depannya karena pihak distributor belum memberikan kepastian pengiriman lagi.
"Saya sudah pesan lagi ke distributor di Malang tapi katanya stok sementara belum tersedia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Perindustrian dan Perdagangan setempat Adam Bahtiar mengatakan, sebanyak 60 drum minyak goreng curah dikirim distributor ke tiga agen di Kota Blitar pagi ini.
Kata Adam, sebanyak 30 drum untuk Toko Setia Kawan, 15 drum untuk Toko Bromo Baru, dan 15 drum untuk Toko Wijaya Putra.
Baca juga: Pastikan Penampilan DJ Dinar Candy Batal Digelar, Massa Tetap Datangi Kafe di Blitar
Sama dengan Untung, Adam pun tidak dapat memastikan keberlanjutan pasokan minyak goreng curah yang dapat dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 11.500 per liter.
"Tugas kami di daerah hanya melakukan pengawasan dan memastikan tidak ada praktik penimbunan," kata Adam.
Adam mengakui, hingga saat ini harga minyak goreng kemasan masih dijual di atas HET yang ditetapkan, yakni Rp 13.500 dan Rp 14.000.
"Untuk harga minyak goreng kemasan masih tinggi di pasar, masih Rp 16.000 per liter hingga Rp 19.000 per liter," kata dia.
Minyak goreng kemasan dijual sesuai HET, kata dia, hanya di toko-toko modern dalam jumlah terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.