KEDIRI, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kembali meningkat sejak beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat tambahan 37 kasus positif Covid-19 pada Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Pantau Harga Minyak Goreng di Kediri, Polisi Patroli di Gudang Distributor hingga Media Sosial
Hingga saat ini, terdapat 14.240 kasus positif Covid-19 di Kediri. Rinciannya, 85 kasus aktif, 12.950 pasien sembuh, dan 1.205 orang meninggal.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri Ahmad Chotib membenarkan tren peningkatan kasus itu.
Ia menjelaskan, Pemkab Kediri melakukan beberapa tindakan kesiapan untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19.
"Sebagaimana disampaikan Mas Bup (Bupati) maupun Menkes bahwa kita masuk gelombang tiga, jadi harus menyiapkan segala daya upaya untuk penanganan," ujar Chotib dalam sambungan telepon, Sabtu (5/2/2022).
Tindakan itu di antaranya mengaktifkan kembali satgas yang ada di tingkat desa maupun kecamatan, sebagai lini yang paling dekat dengan masyarakat.
"Kemarin satgas desa sempat istirahat, kini kami minta aktif kembali dengan menyiapkan tempat isolasi atau kebutuhan lainnya," lanjut Chotib.
Selain itu, di tingkat daerah, pihaknya juga menyiapkan kembali infrastruktur, lini pelayanan kesehatan, hingga kebijakan.
Chotib menjelaskan, belum ada temuan kasus positif Covid-19 varian Omicron di wilayah itu. Hasil pemeriksaan sampel yang telah dikirimkan ke Surabaya juga belum keluar.
Meski demikian, pola penanganan yang diterapkannya pada kasus positif saat ini adalah standar prosedur penanganan varian Omicron.
"Semua penanganan kita lakukan standar penanganan Omicron," lanjut pejabat di Dinkes ini.
Chotib menggarisbawahi, yang terpenting adalah pola penanganan kasus Covid-19. Vaksinasi juga terus digenjot sebagai bagian dari upaya antisipasi penanggulangannya.
Hingga saat ini, vaksinasi di Kabupaten Kediri sudah mencapai 85 persen untuk umum dan sekitar 70 persen lansia.
Namun upaya penanggulangan yang dilakukan Pemda menurutnya akan kurang maksimal jika tidak ada dukungan dari masyarakat.
Baca juga: Rela Pangkas Jam Istirahat demi Berburu Minyak Goreng Rp 14.000 Per Liter
Oleh sebab itu dia minta masyarakat proaktif dan mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Kita minta masyarakat untuk patuh prokes," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.