Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada ASN dan Masyarakat Mampu Tinggal di Rusunawa, DPRD Surabaya Minta Penghuni Didata Ulang

Kompas.com - 04/02/2022, 18:33 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendata ulang penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) di Kota Surabaya.

Pasalnya, ada beberapa temuan penghuni rusun memiliki mobil hingga berstatus aparatur sipil negara (ASN).

"Kalau ada ASN yang masih menempati rusun, tentu itu tidak tepat. Karena peruntukannya rusun itu digunakan untuk MBR," kata Arif Fathoni di Surabaya, Kamis (3/2/2022).

Ia pun mendesak Pemkot Surabaya memastikan penghuni rusunawa harus benar-benar warga yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Jadi, penghuni rusun itu harus benar-benar MBR, makanya pemerintah hadir di situ memberikan subsidi bagi sewanya, sehingga harga sewanya murah," tegas Arif.

Ia menegaskan, ASN yang menempati rusunawa telah melanggar peraturan dan etika. Karena, pemerintah membangun fasilitas itu untuk warga MBR.

"Nah, ASN ini pasti tidak termasuk ke dalam golongan MBR itu," kata Arif Fathoni yang juga Ketua Fraksi Golkar Surabaya ini.

Baca juga: Bocah di Kenjeran Surabaya Diduga Jadi Korban Penculikan, Ini Penjelasan Polisi

Selain ASN, Fathoni mengaku mendapat informasi banyak penghuni rusun yang memiliki mobil. Penghuni itu, kata dia, tak pantas menempati rusunawa.

Apalagi, antrean warga yang ingin menempati rusunawa milik Pemkot Surabaya mencapai 11.000 antrean.

"Mudah-mudahan dengan adanya temuan dan informasi ini, jajaran dinas terkait bisa mendata ulang dan melakukan pendataan secara keseluruhan terkait dengan penghuni rusun," kata Arif.

Selagi masih awal tahun, ia berharap pendataan ulang warga penghuni rusun dilakukan secara komprehensif.

Jika warga penghuni rusun secara ekonomi sudah naik kelas, sebaiknya sadar diri untuk tidak tinggal di rusunawa.

"Mbok yo jangan menempati rusun, itu zalim, karena di sisi yang lain banyak saudara-saudara kita yang sudah antre ingin menempati rusun, yang mana secara ekonomi mereka benar-benar tidak mampu," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com