Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Surabaya Capai 870 Kasus, Eri Cahyadi Berlakukan PTM 50 Persen

Kompas.com - 03/02/2022, 16:55 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, terus bertambah.

Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 3 Februari 2022 hingga pukul 16.15 WIB, total kasus Covid-19 di Kota Pahlawan mencapai 870 orang.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Melonjak dalam 2 Hari, Surabaya Perketat Pengawasan Prokes

Terapkan lagi PTM 50 persen

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, akan kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen, setelah sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberlakukan PTM 100 persen.

Pembatasan kuota PTM 50 persen ini diberlakukan menyusul naiknya kasus Covid-19 dan varian Omicron di Kota Pahlawan.

"Insya Allah sekolah saya sampaikan ke Dispendik, kan biasanya PTM 100 persen, hari ini saya hentikan dulu," kata Eri di Surabaya, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Dugaan Ijazah Palsu Bupati Sugiri Sancoko, DPRD Ponorogo Kunjungi Universitas Tritunggal Surabaya

Pertimbangan peningkatan kasus

Eri menjelaskan, PTM tetap dilaksanakan, hanya dibagi dua sif dengan kuota masing-masing sekolah 50 persen.

Ia meminta kepada Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh untuk menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah di Surabaya.

Eri menegaskan, kebijakan menurunkan PTM 100 persen menjadi 50 persen dilakukan dengan mempertimbangan kasus penularan Covid-19 serta varian Omicron yang meningkat.

Baca juga: Warga Curiga Lelaki Bergantian Masuk Kamar di Rusunawa Romokalisari Surabaya, Ternyata Praktik Prostitusi yang Libatkan Anak 15 Tahun

 

Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.DOK. PIXABAY Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.
"Jadi nanti masuknya enggak setiap hari. Sehari masuk, sehari enggak. Jadi satu sif 50 persen," tutur Eri.

Penerapan PTM 50 persen ini berlaku mulai dari sekolah di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP se-Surabaya.

Untuk teknis pengaturan PTM 50 persen ini akan dilakukan bergantian di setiap kelasnya. Satu kelas dibagi dua rombongan belajar.

Baca juga: Kisah Pilu Balita Berkelamin Ganda di Surabaya, Tak Bisa Dioperasi karena Kurang Gizi

Jika total siswa berjumlah 30 dalam satu kelas, maka presensi siswa nomor 1-15 masuk di hari yang sama.

Kemudian, presensi siswa 16-30 masuk ke sekolah di hari berikutnya.

"Jadi mulai besok atau lusa akan dilaksanakan. Tidak dua sif lagi, tapi jadi satu sif saja dengan jam belajar di sekolah bisa tiga jam," tutur Eri.

Di samping membatasi PTM siswa, Eri Cahyadi juga melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 3 Februari 2022: Malam Cerah Berawan

Eri menginginkan agar monitoring melalui Satgas Kampung Tangguh di setiap RW juga kembali dikuatkan.

"Kalau masih ada yang isolasi mandiri, tolong dievakuasi agar mau isolasi terpusat. Dengan isolasi terpusat, maka kasus itu tidak mudah menyebar dan lebih mudah dalam menanganinya," papar Eri.

Baca juga: Pakar UM Surabaya: Guru Lakukan Kekerasan Bisa Ganggu Psikologi Siswa

 

Tak hanya itu, Eri juga kembali mengingatkan kepada jajaran kecamatan dan kelurahan agar melakukan blocking area apabila ditemukan dua kasus positif dalam satu lingkungan RT.

Sedangkan bagi warga yang tinggal di lingkungan tersebut, dilakukan swab secara massal.

"Kita juga kuatkan lagi yang namanya PeduliLindungi. Jadi, jangan hanya discan saja, tapi juga lihat, pastikan apa status warnanya (PeduliLindungi). Selain itu, kita masifkan kembali sosialisasi prokes terus menerus dan swab hunter," jelas dia.

Baca juga: Prostitusi di Rusunawa Surabaya, Tersangka Ajari Korban Download Aplikasi Kencan untuk Cari Pelanggan

Eri mengaku tak ingin kasus Covid-19 di Surabaya kembali naik dan membuat Kota Surabaya berada di Level 2.

Karena, hal ini dapat berdampak pada berhentinya roda perekonomian masyarakat yang telah berangsur membaik.

"Ayo sama-sama kita kuatkan Surabaya yang sudah ke Level 1, jangan sampai naik lagi ke Level 2. Jangan sampai lonjakan yang terjadi seperti di bulan Agustus 2021, membuat semua ekonomi kegiatan berhenti," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com