Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Surabaya Capai 870 Kasus, Eri Cahyadi Berlakukan PTM 50 Persen

Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 3 Februari 2022 hingga pukul 16.15 WIB, total kasus Covid-19 di Kota Pahlawan mencapai 870 orang.

Terapkan lagi PTM 50 persen

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, akan kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen, setelah sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberlakukan PTM 100 persen.

Pembatasan kuota PTM 50 persen ini diberlakukan menyusul naiknya kasus Covid-19 dan varian Omicron di Kota Pahlawan.

"Insya Allah sekolah saya sampaikan ke Dispendik, kan biasanya PTM 100 persen, hari ini saya hentikan dulu," kata Eri di Surabaya, Kamis (3/2/2022).

Pertimbangan peningkatan kasus

Eri menjelaskan, PTM tetap dilaksanakan, hanya dibagi dua sif dengan kuota masing-masing sekolah 50 persen.

Ia meminta kepada Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh untuk menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah di Surabaya.

Eri menegaskan, kebijakan menurunkan PTM 100 persen menjadi 50 persen dilakukan dengan mempertimbangan kasus penularan Covid-19 serta varian Omicron yang meningkat.

Penerapan PTM 50 persen ini berlaku mulai dari sekolah di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP se-Surabaya.

Untuk teknis pengaturan PTM 50 persen ini akan dilakukan bergantian di setiap kelasnya. Satu kelas dibagi dua rombongan belajar.

Jika total siswa berjumlah 30 dalam satu kelas, maka presensi siswa nomor 1-15 masuk di hari yang sama.

Kemudian, presensi siswa 16-30 masuk ke sekolah di hari berikutnya.

"Jadi mulai besok atau lusa akan dilaksanakan. Tidak dua sif lagi, tapi jadi satu sif saja dengan jam belajar di sekolah bisa tiga jam," tutur Eri.

Di samping membatasi PTM siswa, Eri Cahyadi juga melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.

Eri menginginkan agar monitoring melalui Satgas Kampung Tangguh di setiap RW juga kembali dikuatkan.

"Kalau masih ada yang isolasi mandiri, tolong dievakuasi agar mau isolasi terpusat. Dengan isolasi terpusat, maka kasus itu tidak mudah menyebar dan lebih mudah dalam menanganinya," papar Eri.


Tak hanya itu, Eri juga kembali mengingatkan kepada jajaran kecamatan dan kelurahan agar melakukan blocking area apabila ditemukan dua kasus positif dalam satu lingkungan RT.

Sedangkan bagi warga yang tinggal di lingkungan tersebut, dilakukan swab secara massal.

"Kita juga kuatkan lagi yang namanya PeduliLindungi. Jadi, jangan hanya discan saja, tapi juga lihat, pastikan apa status warnanya (PeduliLindungi). Selain itu, kita masifkan kembali sosialisasi prokes terus menerus dan swab hunter," jelas dia.

Eri mengaku tak ingin kasus Covid-19 di Surabaya kembali naik dan membuat Kota Surabaya berada di Level 2.

Karena, hal ini dapat berdampak pada berhentinya roda perekonomian masyarakat yang telah berangsur membaik.

"Ayo sama-sama kita kuatkan Surabaya yang sudah ke Level 1, jangan sampai naik lagi ke Level 2. Jangan sampai lonjakan yang terjadi seperti di bulan Agustus 2021, membuat semua ekonomi kegiatan berhenti," tegas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/03/165500778/kasus-covid-19-di-surabaya-capai-870-kasus-eri-cahyadi-berlakukan-ptm-50

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke