"Jadi nanti masuknya enggak setiap hari. Sehari masuk, sehari enggak. Jadi satu sif 50 persen," tutur Eri.
Penerapan PTM 50 persen ini berlaku mulai dari sekolah di jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP se-Surabaya.
Untuk teknis pengaturan PTM 50 persen ini akan dilakukan bergantian di setiap kelasnya. Satu kelas dibagi dua rombongan belajar.
Baca juga: Kisah Pilu Balita Berkelamin Ganda di Surabaya, Tak Bisa Dioperasi karena Kurang Gizi
Jika total siswa berjumlah 30 dalam satu kelas, maka presensi siswa nomor 1-15 masuk di hari yang sama.
Kemudian, presensi siswa 16-30 masuk ke sekolah di hari berikutnya.
"Jadi mulai besok atau lusa akan dilaksanakan. Tidak dua sif lagi, tapi jadi satu sif saja dengan jam belajar di sekolah bisa tiga jam," tutur Eri.
Di samping membatasi PTM siswa, Eri Cahyadi juga melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 3 Februari 2022: Malam Cerah Berawan
Eri menginginkan agar monitoring melalui Satgas Kampung Tangguh di setiap RW juga kembali dikuatkan.
"Kalau masih ada yang isolasi mandiri, tolong dievakuasi agar mau isolasi terpusat. Dengan isolasi terpusat, maka kasus itu tidak mudah menyebar dan lebih mudah dalam menanganinya," papar Eri.
Baca juga: Pakar UM Surabaya: Guru Lakukan Kekerasan Bisa Ganggu Psikologi Siswa