Pada tahun 2014, Ainun bersama rekan-rekannya juga mendirikan platform digital kawalpemilu.org untuk mengawal hasil perolehan suara pada Pemilihan Presiden tahun 2014.
Ainun lahir pada 20 Oktober 1985 di Balongpanggang. Dia mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Ganggang, Balongpanggang. Setelah itu, dia melanjutkan jenjang pendidikan ke salah satu SMP di Gresik, kemudian di SMA Negeri 5 Surabaya.
Saat masih mengenyam pendidikan SMA, Ainun meraih penghargaan honorable mention bersama tim Indonesia dalam ajang Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003.
Baca juga: Telan Anggaran Rp 176 Miliar, Jalan Bypass Balige Diresmikan Jokowi
Setelah lulus dari SMA Negeri 5 Surabaya, Ainun melanjutkan pendidikan sarjana di jurusan teknik komputer di Universitas Teknologi Nanyang atau Nanyang Technological University (NTU) Singapura.
Ainun pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lain. Dia menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006.
"Lulus dari SMAN 5 Surabaya itu langsung kuliah di Singapura. Setelah lulus sarjana, langsung diminta oleh perusahaan," kata Abdul Rozak.
Di perusahaan tempatnya bekerja, Ainun bertugas sebagai software engineer. Dia lantas menjabat sebagai konsultan senior di perusahaan tersebut.
"Jadi kalau sarjana di Indonesia itu bingung mencari kerja, kalau di Singapura itu sarjana yang rangking satu sampai sepuluh itu bingung memilih kerja," tutur Abdul Rozak.
Baca juga: Pasar Sidayu Terbakar, Bupati Gresik Janji Akan Segera Bangun yang Baru
Bagi Abdul Rozak, Ainun merupakan anak yang terbiasa mandiri sejak kecil. Meski begitu, Ainun kerap meminta saran kepada orangtua terkait langkah dan pilihan terbaik yang harus ditentukan dan ditempuh.
"Sempat tanya pertimbangan saya itu kemarin pas lulus S1, itu kan sempat diminta oleh tiga perusahaan, tanya saya disuruh memilih mana yang terbaik. Setelah saya istikharah, maka saya sarankan pilih nomor dua (perusahaan tempat bekerjanya saat ini), sudah cuma itu saja," kata Abdul Rozak.
Abdul Rozak menambahkan, Ainun juga sempat bercerita pernah ditawari oleh banyak perusahaan lain untuk pindah dengan iming-iming gaji yang lebih tinggi. Termasuk, salah satunya adalah perusahaan asal Malaysia yang menawarkan gaji lebih tinggi sebagai tenaga IT.
"Sejak kecil sudah mandiri dan bisa memutuskan sendiri. Saya juga sempat heran, mau heran juga anak saya sendiri, dan itu sudah sejak kecil," ucap Abdul Rozak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.