Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal Ludruk, Kesenian yang Jadi Media Perjuangan Melawan Penjajah

Kompas.com - 24/01/2022, 19:35 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia memiliki beragam pertunjukan seni teater. Salah satunya adalah kesenian Ludruk.

Ludruk berasal dari Jawa Timur, khususnya Surabaya. Namun ada pula yang menyebut cikal bakal Ludruk berasal dari Jombang.

Ludruk dipahami sebagai pertunjukan seni drama yang dimainkan oleh sekelompok orang, dengan iringan musik tertentu.

Cerita yang diangkat dalam pertunjukan Ludruk umumnya berkaitan dengan persoalan sosial masyarakat, kisah-kisah inspiratif yang dikemas dengan lawakan para pemainnya.

Dalam perkembangannya, Ludruk tidak hanya berfungsi sebagai hiburan rakyat, tapi juga berfungsi sebagai media perjuangan.

Baca juga: Tari Remo, Tarian Pembuka Ludruk dan Penyambut Tamu di Jawa Tmur

Melalui Ludruk, para pemain biasa melontarkan kritik secara halus kepada penguasa yang tidak berpihak pada rakyat.

Sejarah Ludruk

Seni drama Ludruk sudah dikenal masyarakat Jawa Timur, khususnya Bumi Majapahit (sekitar Mojokerto-Surabaya) sejak abad ke-12 Masehi.

Menurut Sunaryo dkk (1997), Ludruk pada abad ke-12 ini dikenal dengan nama Ludruk Bandhan.

Ludruk Bandhan digambarkan sebagai pertunjukan atau pameran kekuatan dan kekebalan. Hal ini berkaitan dengan ilmu kanuragan yang dimiliki oleh para pemainnya.

Pertunjukan Ludruk Bandhan ini akan diiringi oleh alat musik kendang dan jidor, serta digelar di tanah lapang.

Pada abad ke-17 sampai 18, Ludruk Bandhan ini berkembang menjadi pertunjukan Lerok Pak Santik.

Baca juga: Ludruk Sampek Entay

Lerok merupakan alat musik yang dipetik seperti kecapi, sementara Pak Santik merujuk pada tokoh yang memperbarui Ludruk.

Dalam pertunjukan, Pak Santik akan dirias sedemikian rupa, menggunakan ikat kepala, dan membiarkan dadanya terbuka.

Selama pertunjukan itu dia akan bercerita menumpahkan isi hatinya. Sesekali juga menirukan bunyi alat musik, dan kakinya dihentakkan hingga menimbulkan bunyi “gedrak-gedruk”.

Dari sinilah kemudian Lerok ini menjelma menjadi Ludruk, yang diambil dari bunyi hentakan kaki pemain Lerok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com