Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal Ludruk, Kesenian yang Jadi Media Perjuangan Melawan Penjajah

Kompas.com - 24/01/2022, 19:35 WIB
William Ciputra

Penulis

Perkembangan berikutnya, Lerok ini lebih dikenal dengan nama Besutan.

Besut berasal dari bahasa Jawa yang berarti mbesut atau membersihkan kotoran, menghaluskan, atau mengulas.

Dari Besutan itu kemudian berkembang menjadi Ludruk seperti yang dikenal hingga saat ini.

Adapun perkembangan Ludruk sebagai kesenian seperti saat ini tidak lepas dari sosok yang bernama Cak Durasim.

Pada masa pendudukan Jepang, Cak Durasim memperkenalkan seni pertunjukan yang mirip dengan Besutan.

Pertunjukan Cak Durasim itu digelar di daerah Genteng Kali, Surabaya. Pertunjukan itu kemudian diberi nama Ludruk.

Fungsi Ludruk

Ludruk bukan semata sebagai hiburan rakyat. Lebih dari itu, Ludruk juga berfungsi sebagai pemberi pesan kepada para penonton, serta kritik pada penguasa.

Setidaknya ludruk memiliki dua fungsi, yaitu primer dan sekunder. Fungsi primer Ludruk bersifat ritual, estetis, dan sebagai hiburan.

Sementara dari sisi sekunder Ludruk memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana pendidikan, penebal solidaritas, menumbuhkan kebijaksanaan, dan sebagainya.

Sejak awal, Ludruk maupun nama-nama yang disematkan sebelumnya juga berfungsi sebagai alat perjuangan.

Pada masa penjajahan Beanda, Ludruk digunakan sebagai media kritik sosial kepada pemerintah Hindia Belanda.

Baca juga: Tarsan: Demi Ludruk Bangkit

Kritik itu disampaikan melalui parikan, atau pantun yang dikemas secara halus. Selain parikan, kritik juga disampaikan melalui guyonan yang dilontarkan para pemainnya.

Fungsi Ludruk sebagai kritik terhadap penguasa terus berlanjut pada masa Cak Durasim, saat Jepang berkuasa.

Suatu kali, Cak Durasi mengucapkan parikan yang berbunyi:

“Bekupon omahe doro, melok Nippon tambah sengsoro”. Artinya: Bekupon rumah burung dara, ikut Nippon (Jepang) lebih sengsara.

Namun pantun atau parikan Cak Durasim ini kemudian dilaporkan oleh seorang pribumi yang menjadi mata-mata Jepang.

Jepang kemudian menangkap Cak Durasim dan menjebloskannya ke dalam penjara di Genteng Kali. Di tempat inilah Cak Durasim meninggal dunia.

Sumber:
Kompas.com
Um.ac.id
Kemdikbud.go.id
Sunaryo dkk (1997). Perkembangan Ludruk di Jawa Timur, Kajian Analisis Wacana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com