Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Suyatno mengatakan, hampir 20 tahun lebih setiap hujan deras turun, wilayahnya selalu mengalami genangan air.
"Setiap tahun kalau hujan turun, banjir. Hampir 20 tahun lebih banjir. Salurannya besar tapi untuk pembuangan akhir yang tidak bisa jalan," kata Suyatno.
Dia berharap, di masa kepemimpinan Eri Cahyadi, wilayahnya dapat terbebas dari genangan air, terutama ketika terjadi hujan deras.
"Harapan saya sebagai LPMK, supaya bagaimana aliran air ini lancar, tidak menggenang. Yang penting tidak membuat motor mogok," harapnya.
Baca juga: Cerita Wawali Surabaya Tegur Kepsek yang Sindir Wali Murid soal Seragam Gratis
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto memastikan segera melakukan percepatan penyelesaian genangan air yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Surabaya.
"Yang pasti kita butuh percepatan pengaliran menuju pembuangannya yang ada di Bozem Bratang. Di sini masuk casement Bratang, dia ada di Kali Sumo ditarik pompa di Bozem Bratang," kata Lilik.
Ketika terjadi genangan, kata Lilik, volume air di saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan terlihat ada selisih sekitar 70 sentimeter.
Sementara di kawasan Jalan Ngagel Timur, aliran air berjalan landai. Artinya bahwa percepatan tempat pembuangan perlu dilakukan di saluran Ngagel Jaya Selatan.
Baca juga: Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 1 Orang Tewas, 5 Penumpang Terluka
Menurutnya, genangan yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Timur disebabkan oleh aliran air pada saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan yang menuju Kali Sumo, berjalan landai.
Oleh sebab itu, pihaknya bakal melakukan pendalaman saluran di kawasan itu agar aliran air lebih lancar.
"Makanya pendalaman (saluran) masih bisa dimungkinkan untuk dilaksanakan. Jadi volume yang lari ke hilir akan semakin besar. Dimungkinkan dengan pendalaman (saluran) ini tidak akan mengakibatkan air menunggu (antri) di Ngagel Timur," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.