Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Ngagel Surabaya Langganan Banjir sejak 25 Tahun Lalu, Ini Kata Eri Cahyadi

Kompas.com - 18/01/2022, 21:23 WIB
Ghinan Salman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Hujan deras dan angin kencang melanda Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (18/1/2022) sore. Akibatnya, sejumlah titik tergenang banjir, salah satunya di kawasan Jalan Ngagel Timur.

Kawasan tersebut kerap mengalami banjir saat turun hujan, bahkan sudah sejak 25 tahun lalu.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi langsung bergerak menuju lokasi untuk memantau genangan air tersebut.

Sembari melakukan pengecekan, dia berkoordinasi menggunakan HT dengan jajarannya agar mendatangkan mobil PMK. Mobil itu akan digunakan untuk membersihkan sampah yang menyumbat saluran dari Jalan Ngagel Timur menuju Jalan Ngagel Jaya Selatan.

"Saya pastikan dulu apa penyebabnya banjir ini. Harapan saya ini tidak ada lagi banjir," kata Eri saat berbincang dengan warga sekitar di lokasi, Selasa.

Baca juga: Nihil Covid-19 di Sekolah, PTM 100 Persen di Surabaya Dilanjutkan

"Tadi kita lihat di depan sudah ada saluran kok masih banjir. Ternyata kita lihat sendiri sampahnya banyak. Karena lokasi sumbatannya susah dijangkau, maka kita semprot dengan air tekanan tinggi dari mobil PMK," jelasnya.

Berdasarkan pengakuan warga sekitar, Eri menyebut bahwa wilayah Ngagel Jaya Utara dan Timur yang berbatasan dengan Ngagel Jaya Selatan sudah 25 tahun mengalami banjir saat hujan turun.

Eri berjanji akan mengatasi persoalan banjir di kawasan itu.

"Tadi saya sampaikan ke warga, Insyaallah tahun ini selesai," katanya.

Baca juga: Pastikan Varian Covid-19 Klaster BNI Madiun, Pemkot Madiun Kirim Sampel Ke Surabaya

Untuk mengatasi banjir yang kerap menggenangi air di kawasan tersebut, Eri menginstruksikan jajarannya agar melakukan pengerukan saluran. Selain itu, pihaknya berencana menambah lintasan saluran di kawasan itu agar mampu menampung volume aliran air ketika hujan deras turun.

"Saya sudah lihat tadi masalahnya apa, kita sudah tahu. Berarti ada jalan yang kita buat punggung lagi, kita buatkan saluran di sisi kanan kiri, setelah itu di utamanya Jalan Ngagel, kita akan buatkan crossing lagi," jelasnya.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Suyatno mengatakan, hampir 20 tahun lebih setiap hujan deras turun, wilayahnya selalu mengalami genangan air.

"Setiap tahun kalau hujan turun, banjir. Hampir 20 tahun lebih banjir. Salurannya besar tapi untuk pembuangan akhir yang tidak bisa jalan," kata Suyatno.

Dia berharap, di masa kepemimpinan Eri Cahyadi, wilayahnya dapat terbebas dari genangan air, terutama ketika terjadi hujan deras.

"Harapan saya sebagai LPMK, supaya bagaimana aliran air ini lancar, tidak menggenang. Yang penting tidak membuat motor mogok," harapnya.

Baca juga: Cerita Wawali Surabaya Tegur Kepsek yang Sindir Wali Murid soal Seragam Gratis

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto memastikan segera melakukan percepatan penyelesaian genangan air yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Surabaya.

"Yang pasti kita butuh percepatan pengaliran menuju pembuangannya yang ada di Bozem Bratang. Di sini masuk casement Bratang, dia ada di Kali Sumo ditarik pompa di Bozem Bratang," kata Lilik.

Ketika terjadi genangan, kata Lilik, volume air di saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan terlihat ada selisih sekitar 70 sentimeter.

Sementara di kawasan Jalan Ngagel Timur, aliran air berjalan landai. Artinya bahwa percepatan tempat pembuangan perlu dilakukan di saluran Ngagel Jaya Selatan.

Baca juga: Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 1 Orang Tewas, 5 Penumpang Terluka

Menurutnya, genangan yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Timur disebabkan oleh aliran air pada saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan yang menuju Kali Sumo, berjalan landai.

Oleh sebab itu, pihaknya bakal melakukan pendalaman saluran di kawasan itu agar aliran air lebih lancar.

"Makanya pendalaman (saluran) masih bisa dimungkinkan untuk dilaksanakan. Jadi volume yang lari ke hilir akan semakin besar. Dimungkinkan dengan pendalaman (saluran) ini tidak akan mengakibatkan air menunggu (antri) di Ngagel Timur," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com