BOJONEGORO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelontorkan anggaran senilai Rp 88,6 miliar demi mewujudkan pembangunan jembatan terusan Bojonegoro-Tuban (TBT) atau yang lebih dikenal Jembatan Kare.
Jembatan penghubung Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo itu diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Jembatan Penghubung Bojonegoro-Tuban Diresmikan, Khofifah: Upaya Lindungi Warga
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awwanah mengatakan, pembangunan jembatan tersebut dapat mempermudah akses ekonomi, sosial, kekeluargaan, dan memperkuat sinergitas antarkabupaten.
Secara ekonomi, Pemkab Bojonegoro sudah menghitung efek positif bagi masyarakat terkait pembangunan jembatan terusan itu.
Salah satunya, masyarakat Bojonegoro saat melakukan pembangunan itu kebutuhan material berupa galian C hampir 30 persen didatangkan dari Kabupaten Tuban.
"Nah, dengan adanya jembatan hari ini, harga material bisa kompetitif kurang lebih hampir 30 sampai 35 persen," kata Anna Mu'awwanah, saat mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada acara peresmian jembatan terusan Bojonegoro-Tuban.
Selain itu, keberadaan jembatan ini bisa menambah daya beli dan membangun konektivitas masyarakat.
Secara geografis, keberadaan jembatan ini membuat nilai jual tanah di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, meningkat.
"Begitu jembatan dibuka, masyarakat sudah bisa mendapatkan benefit termasuk mungkin akses yang dari Rengel-pun demikian," ujarnya.
Anna Mu'awwanah berharap komitmen sinergitas antara Bojonegoro dan Tuban ini tetap terjaga untuk mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.