Ia menjelaskan, sudah menggelar rapat koordinasi di SMA Negeri 1 Bangil.
Rakor tersebut dihadiri Sekcam Bangil, Perwakilan Alumni SMAN1 Bangil, Komite SMAN1 Bangil, Pengasuh ponpes Bangil, Aspers Danlantamal, Kasek dan Wakasek, serta Perwakilan Guru.
"Kemarin perwakilan alumni hadir, dan sepakat pada penerimaan siswa baru SMAN 1 Bangil melakukan dua model pembelajaran (200 siswa Taruna, dan 200 siswa reguler)," ujar dia.
Baca juga: Vaksin Booster Diduga Dijual Rp 250.000 Per Dosis di Surabaya, Polisi Mulai Penyelidikan
Bahkan, dalam petisi itu juga disebutkan bahwa para guru tidak setuju dengan perubahan status menjadi SMA Taruna Madani karena tunjangannya akan hilang.
"Di medsos juga dikatakan guru tidak setuju menjadi SMA Taruna, karena takut tunjangannya hilang. Kemarin saat ketemu para guru, semua mendukung SMA Taruna. Saya sampaikan tunjangan guru tetap berjalan seperti biasa," ujar Wahid.
Ia menyebutkan, adanya penolakan dari segelintir orang yang mengaku alumni SMA Negeri 1 Bangil itu dinilai kurang memahami substansi perubahan menjadi SMA Taruna Madani.
"Mungkin mereka kurang paham saja, harusnya bangga, karena di Jatim ada 4.181 SMA/SMK dan hanya ada 6 yang terpilih dan dinaikkan statusnya menjadi SMA/SMK Taruna," kata dia.
Ia menyampaikan, SMA Taruna adalah SMA/SMK reguler yang diberi tambahan kurikulum kesamaptaan, wawasan kebangsaan, bela negara, serta pendidikan karakter.
"SMA Taruna Madani Bangil ini kerja sama dengan TNI-AL dan Ponpes Dalwa," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.