Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Surabaya, Kota Pahlawan dengan Pertempuran Ikan Sura dan Buaya yang Melegenda

Kompas.com, 6 Januari 2022, 21:43 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Kota Surabaya menjadi kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sejarah Kota Surabaya cukup panjang, mulai dari peperangan Raden Wijaya hingga cerita rakyat perkelahian ikan Sura dan Buaya.

Melansir laman Surabaya.go.id, Sejarah Kota Surabaya kental dengan nilai-nilai kepahlawanan dan heroisme. Tak heran, di masa modern Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan.

Berdirinya Kota Surabaya ditandai dengan peristiwa penyerangan pasukan Raden Wijaya terhadap pasukan Kubilai Khan. Peristiwa ini juga menandai era baru yaitu berdirinya Kerajaan Majapahit di daerah Trowulan Mojokerto.

Pasukan Kubilai Khan datang ke tanah Jawa untuk menghukum Raja Kertanagara dari Singasari. Hukuman dijatuhkan karena Kertanagara menolak tunduk kepada Kerajaan Mongol, dan bahkan menghina utusan Kubilai Khan.

Baca juga: Daftar Lengkap Kode Pos Kota Surabaya

Namun situasi politik pada akhir masa Kerajaan Singasari berubah dengan cepat. Kertanagara tewas akibat pemberontakan Jawakatwang dari Gelang-Gelang, yang masih keturunan Raja Kertajaya dari Kadiri.

Ketika pasukan Kubilai Khan tiba di tanah Jawa, Kertanagara sudah tewas. Namun kondisi ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanagara untuk balas dendam atas kematian mertuanya.

Raden Wijaya yang sebelumnya mendapat pengampunan dari Jayakatwang justru menjalin koalisi dengan pasukan Kublilai Khan. Raden Wijaya berhasil mempengaruhi pasukan Mongol itu untuk menumpas Jayakatwang.

Menyerang dan mengalahkan Jayakatwang bukan persoalan sulit bagi pasukan Mongol. Dalam waktu singkat, Jayakatwang berhasil ditumpas. Pasukan Mongol lantas merayakan kemenangan itu dengan berpesta.

Saat pasukan Mongol lengah, Raden Wijaya justru melancarkan serangan. Pasukan Kubilai Khan yang sedang mabuk tidak siap menghadapi serangan mendadak. Alhasil, sebagian besar dari mereka tewas, dan sebagian lagi melarikan diri dan kembali ke China.

Penyerangan Raden Wijaya itu diyakini terjadi di daerah yang sekarang masuk wilayah Surabaya. Kemenangan Raden Wijaya atas pasukan Mongol itu terjadi pada 31 Mei 1293. Tanggal 31 Mei ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Surabaya.

Baca juga: Sejarah Kota Surabaya

Sura dan Baya

Patung yang merupakan lambang kota Surabaya atau monumen Sura dan Baya.Dok. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Surabaya Patung yang merupakan lambang kota Surabaya atau monumen Sura dan Baya.

Surabaya terdiri dari dua kata, yaitu sura (berani) dan baya (bahaya). Secara harfiah, kata Surabaya dapat diartikan dengan berani menghadapi marabahaya.

Sebenarnya keberanian dalam menghadapi bahaya ini adalah penggambaran dari keberanian pasukan Raden Wijaya dalam menghadapi pasukan Kubilai Khan yang pada saat itu merupakan pasukan terkuat di dunia.

Pada perkembangannya, sura dan baya disimbolkan dalam dua binatang penguasa lautan yaitu ikan hiu sura, dan penguasa sungai yaitu buaya.

Dalam cerita rakyat yang berkembang, sura dan buaya terlibat perkelahian panjang yang tidak pernah ada yang menang. Pada akhirnya mereka berdamai dengan menetapkan daerah kekuasaan masing-masing.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau