Upacara adat Kasada Bromo yang juga disebut Yadnya Kasada merupakan ritual adat yang digelar oleh orang-orang Suku Tengger, Bromo, Jawa Timur.
Upacara adat Kasada Bromo diadakan setiap setahun sekali saat datangnya bulan purnama pada bulan Kasada atau kesepuluh menurut kalender Jawa. Namun, menurut kalender Tengger, upacara dilakukan pada bulan ke 12.
Baca juga: Contoh Upacara Adat di Indonesia
warga yang ikut upacara berkumpul di hamparan pasir (segara wedhi) untuk berdoa dan memberi sesaji di kaki Gunung Bromo.
Tujuan upacara ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, memohon agar hasil panen melimpah, dan menolak bala atau bahaya.
3. Upacara Adat Kebo-keboan
Upacara Adat Kebo-keboan berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Upacara adat ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Suku Osing, Banyuwangi, Jawa Timur.
Upacara dilakukan dengan cara merias diri hingga menyerupai hewan Kerbau lengkap dengan tanduk buatan. Kerbau yang dirias digambarkan tengah membajak sawah.
Upacara ini berkaitan dengan pertanian sebagai wujud syukur atas hasil panen yang baik dan
melimpah.Baca juga: Peringatan Yadnya Kasada Bromo 2017 Akan Digelar Lebih Meriah
Selain itu, upacara yang berusia ratusan tahun ini sebagai permintaan atau harapan supaya
mendapatkan tanah yang subur, panen melimpah dan tidak terserang hama.
Upacara dilakukan setiap awal bulan suro sesuai penanggalan Jawa.
4. Upacara Adat Dam Bagong
Upacara Dam Bagong dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memperingati jasa pembuatan DAM Bagong, yaitu Manak Sopal.
Upacara dilakukan petani di Kabupaten Trenggalek.
Upacara dilakukan saat peringatan bersih DAM Bagong yang dilakukan dengan melempar
kepada kerbau yang baru disembelih ke Bendungan Dam Bagong.
Kepala kerbau tersebut lalu diperebutkan masyarakat sekitar.