Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemparan Narkoba ke Lapas Blitar Kembali Terjadi, Kali ini Pil Koplo

Kompas.com - 04/01/2022, 17:02 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kasus pelemparan narkoba ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Blitar, Jawa Timur kembali terjadi setelah pada akhir Oktober 2021 terjadi pelemparan sabu.

Saat ini, barang yang dilempar berupa obat terlarang yang biasa disebut dengan pil dobel L atau pil koplo.

Sementara kasus terdahulu belum terungkap karena minimnya bukti, kali ini polisi dan pihak Lapas juga pesimistis dapat mengungkap pelaku karena kamera CCTV di lokasi pelemparan tidak bekerja.

Baca juga: Sabu Ditemukan di Depan Sebuah Blok di Lapas Blitar, Diduga Dilempar dari Luar

Plt Kepala Lapas Kelas IIB Blitar, Tatang Suherman mengatakan, kasus pelemparan narkoba itu diketahui setelah petugas jaga menemukan benda mencurigakan berupa bungkusan plastik yang dililit lakban hitam di belakang Blok C1 pada Senin (3/1/2022) sekitar pukul 15.30 WIB.

"Waktu petugas jaga shift kedua melakukan patroli keliling Lapas, mereka menemukan ini. Karena mencurigakan, kita belum buka dan akan kita buka dengan disaksikan pihak kepolisian dan rekan-rekan wartawan," kata Tatang sambil menunjukkan benda sebesar lebih dari kepalan tangan orang dewasa itu, Selasa (4/1/2022).

Bungkusan plastik itu lalu dibuka dengan disaksikan Kanit Idik Satuan Reserse Narkoba Polres Blitar, Aipda Supriyanto. Ketika dibuka, terlihat butiran pil berwarna putih tumpah ke meja.

"Nah, ternyata ini isinya. Apa ini Pak Kanit?," kata Tatang kepada Supriyanto yang menyaksikan.

Baca juga: Sepekan Usai Terima Sertifikat Bersih Narkoba, di Depan Blok Lapas Blitar Ada Bungkusan Sabu, Ini Penjelasannya

Sembari menunjukkan satu butir pil tersebut, Supriyanto mengatakan bahwa pil itu merupakan obat terlarang yang biasa disebut pil dobel L atau pil koplo.

"Ini yang biasa disebut pil dobel L atau pil koplo. Terdapat cetakan huruf L pada setiap butir pil yang jelas masuk kelompok narkoba yang terlarang," kata Supriyanto.

Dia memperkirakan bungkusan itu berisi sekitar 1.000 butir pil yang biasa dijual dengan harga Rp 10.000 untuk tiga butir.

Lapas Kelas IIB di samping Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar, Rabu (4/1/2022)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Lapas Kelas IIB di samping Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar, Rabu (4/1/2022)

Akan periksa petugas jaga

Supriyanto mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan itu dengan memeriksa petugas jaga yang menemukan pertama kali bungkusan tersebut.

Kata dia, polisi akan mencari tahu pelaku pelemparan dan orang di dalam Lapas yang dituju sebagai penerima.

"Kalau ada indikasi adanya pesanan dari warga binaan, kita akan koordinasi dengan pihak Lapas untuk memeriksa warga binaan," kata Supriyanto.

Baca juga: Penyelidikan Kasus Penemuan Sabu di Lapas Blitar Dihentikan, Ini Alasannya...

Sementara itu, Tatang mengatakan, pihaknya akan segera mengumpulkan warga binaan yang berjumlah 567 orang. Pihaknya akan memberikan peringatan untuk tidak mencoba memasukkan narkoba.

"Akan kita peringatkan kepada warga binaan agar jangan main-main, jangan coba-coba lakukan ini karena pasti akan ketahuan," katanya.

Tatang menyebut, lebih dari 60 persen penghuni Lapas Blitar adalah narapidana kasus narkoba. Jumlah itu sudah jauh berkurang karena sebagian sudah banyak yang lolos mengikuti program rehabilitasi.

CCTV mati

Kepala Keamanan Lapas Blitar, Bambang Setiawan mengatakan, bungkusan yang kemudian diketahui berisi pil dobel L itu ditemukan di gang di dalam Lapas antara tembok belakang Blok C1 dengan pagar tembok luar Lapas.

Meski tidak terdapat bukti, Bambang menduga bungkusan itu dilemparkan oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor dari luar Lapas.

"Perkiraan dilempar siang kemudian pelaku langsung pergi karena petugas jaga pagi tidak menemukan ini," ujarnya.

Bambang mengakui akan sulit mengejar pelaku pelemparan karena kebetulan kamera pengawas di sekitar titik lokasi pelemparan sedang dalam perbaikan.

"Kebetulan CCTV di titik itu kabelnya sedang dicopot dan akan diganti kabel baru. Sore ini sebenarnya perbaikan sudah selesai," ujarnya.

Baca juga: Polisi Turun Tangan Usut Kasus Temuan Sabu di Lapas Blitar

Bambang mengatakan, terdapat 24 kamera CCTV di lingkungan Lapas, namun kebanyakan tidak berfungsi karena sedang dalam proses perbaikan.

Kata Bambang, proses perbaikan dimulai sekitar empat hari yang lalu.

Dia mengakui perbaikan CCTV memakan waktu lama karena kerusakan CCTV sudah menjadi persoalan ketika terjadi pelemparan sabu dari luar ke dalam Lapas pada akhir Oktober.

Sebelumnya, pada 25 Oktober 2021 lalu, petugas jaga menemukan benda mencurigakan di depan Blok C2 yang ternyata berisi sabu seberat 0,26 gram.

Pihak Lapas dan polisi kesulitan mengungkap kasus itu dengan alasan kamera CCTV di sekitar lokasi tidak berfungsi. 

Supriyanto maupun Tatang mengakui hingga kini belum memperoleh petunjuk terkait pelaku dan orang yang dituju dari kasus pelemparan sabu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com