"Saudara S telah menghilangkan nyawa kedua anaknya sendiri," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela kepada wartawan, Selasa (16/3/2021).
Suyani membunuh dua anaknya dengan cara mencekik leher korban.
Baca juga: Ayah Pembunuh 2 Anaknya lalu Bunuh Diri Pernah Mendatangi Terapis Kejiwaan dan Tinggalkan Wasiat
"Terdapat resapan darah pada kuku tangan kanan dan kiri S yang merupakan campuran profil DNA dari korban NF dan SM. Berarti dia (S) menggunakan kedua tangannya untuk mencekik korban," ujar Leo.
Leo menjelaskan sang anak sempat melakukan perlawanan. Tanda itu terlihat dari bukti adanya profil DNA milik S pada kuku kedua tangan anak gadisnya.
Hasil uji labfor juga mengungkap adanya profil DNA milik anak laki-lakinya pada kaus kaki yang dikenakan S.
Diduga pada saat yang sama, ketika S berusaha membunuh SM, dia juga mencekik leher NF.
Kemungkinan setelah NF meninggal, S mencekik SM menggunakan kedua tangannya guna memastikan SM juga meregang nyawa.
Baca juga: Ketua IKS: Pelaku Pemukulan dan Penjarahan Bukan Anggota dari Blitar
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan dari hasil penyelidikan diketahui jika pelaku beberapa kali datang ke terapis kejiwaan.
Dari keterangan terapis, Suyani deiketahui rindu kepada anak sulunynya yang tinggal di Timor Leste.
Selama ini sang anak bekerja di Timor Leste dan mengirim uang untuk kebutuhan sang ayah serta adik-adiknya.
Selain itu Suyani diketahui juga mengeluhkan ksehatannya.
Baca juga: 13 Anggota Perguruan Silat di Blitar Diduga Aniaya Warga dan Jarah Angkringan, Ini Cerita Lengkapnya
S yang ditinggal mati istrinya ketika anak bungsunya baru berusia sekitar satu tahun itu, juga sempat menyampaikan wasiat lisan kepada kerabat terdekatnya bahwa dia menitipkan NF dan SM jika kelak dirinya meninggal dunia.
Berdasarkan poin-poin informasi tersebut Leonard menyebutkan adanya guncangan kejiwaan yang dialami S.
"Tapi kenapa sampai mendorong dia (S) mengakhiri hidupnya didahului dengan membunuh (kedua) anaknya, ini kita secara scientific belum bisa menjelaskan dengan pasti," ujar Leo kepada Kompas.com, Sabtu (16/3/2021).
Baca juga: Insiden Pemukulan dan Penjarahan Angkringan di Blitar, Polisi Bakal Periksa Pesilat Peserta Konvoi
Terpisah, Kasat Reskrim AKP Dony Bara'langi mengatakan polisi telah berupaya keras menemukan penjelasan logis terkait yang mendorong S sampai hati membunuh kedua anaknya.