Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Semangkuk Soto Seharga Rp 1.000, Berawal Niat Tulus Kakak Adik, Digemari Pelanggan

Kompas.com - 06/03/2021, 10:47 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Sugianto (30) dan Agus Suprianto, kakak beradik di Kota Madiun terlihat sibuk melayani pembeli di warung soto miliknya di Jalan Suhud Nosingo, Kota Madiun, Jawa Timur.

Warung soto yang berdiri di depan SMAN 6 Kota Madiun itu sekilas tampak biasa. Di gerobak sotonya terlihat berbagai menu dan tulisan sewu mawon (seribu saja).

Warung soto itu memang diberi nama Sewu Mawon (seribu saja) sesuai dengan harga menu yang dijual.

Sugianto dan Agus sudah dua bulan terakhir berjualan di pinggir Jalan Thamrin. Mereka menjual semangkuk soto dengan harga Rp 1.000.

Harga semangkuk soto itu sangat murah. Rata-rata, warung lain menjual semangkuk soto dengan harga di atas Rp 5.000.

Setiap harinya, kakak beradik itu membuka lapak mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Menkes Budi Terharu Lihat Lansia di Manado Antusias Ikut Vaksinasi: Mereka Semangat Datang ke Sini...

Namun, keduanya telah datang ke lokasi jualan sejak pukul 04.00 pagi untuk mempersiapkan dagangan.

Karena harganya yang murah, soto yang dijual kakak beradik itu sudah ludes sebelum pukul 11.00 WIB.

Niat tulus kakak beradik berawal dari ide sang ibu

Sugianto mengaku nekat menjual semangkuk soto dengan harga sangat murah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Namun, alasannya tak cuma itu. Kakak beradik ini ingin membantu warga yang kesusahan selama pandemi Covid-19.

“Kami juga ingin membantu warga yang tidak mampu agar mereka mudah dan murah mendapatkan makanan untuk sarapan di pagi hari. Bahkan kalau ada orang yang tidak mampu kesusahan makan kami undang makan dan tidak usah bayar alias gratis,” kata Sugianto saat ditemui Jumat (5/3/2021).

Niat berjualan soto muncul setelah kakak beradik ini melihat banyak orang yang kehilangan pekerjaan selama pandemi Covid-19.

Di sisi lain, mencari pekerjaan bukan perkara gampang.

 

Suatu hari, ibu mereka, Sukatmi memiliki ide agar kakak adik itu berjualan makanan yang enak. Sukatmi menekankan harga makanan harus murah dan terjangkau bagi masyarakat.

“Setelah berdiskusi dengan adik saya lalu kami putuskan berjualan soto murah sejak 31 Desember 2020. Jualan itu akan membantu orang-orang yang lagi kesusahan di masa pandemi,” kata Sugianto.

Modal Rp 1 juta

Untuk mewujudkan niat itu, Sugianto merogoh tabungan saat bekerja sebagai pelayan di sebuah angkringan. Mereka mengeluarkan modal sekitar Rp 1 juta untuk berjualan.

Awalnya, tak banyak yang membeli dagangan mereka. Sepekan berjualan, warung lesehan mereka mulai ramai dikunjungi pembeli.

Semangkuk soto seharga Rp 1.000 itu tak hanya berisi kuah dan nasi. Ada suwiran ayam, potongan kol, dan sedikit sambal, di dalam mangkok itu.

Baca juga: Kakak Adik Ini Jual Soto Semangkuk Rp 1.000, Begini Ceritanya

Selain menjual menu soto, Sugianto dan Agus menyediakan makanan pendamping seperti sundukan usus, gorengan tempe, hingga teh hangat.

Harga makanan pendamping dan minuman itu juga Rp 1.000.

Rata-rata pelanggan yang datang ke warung soto Sewu Mawon itu hanya menghabiskan uang sekitar Rp 5.000.

Pelanggan yang sering menyantap nasi soto di warungnya pun beraneka macam.

“Pelanggan kami beraneka macam. Ada pelajar, pengayuh becak, petugas kebersihan maupun pedagang keliling,” kata Sugianto.

Meski sudah punya banyak pelanggan, kakak adik itu sadar keuntungan berjualan semangkuk soto seharga Rp 1.000 sangat kecil.

 

Sehingga, dirinya menjual makanan pendamping seperti gorengan untuk mendapat sedikit keuntungan.

“Kalau kami berjualan soto semangkuk harga Rp 1.000 hanya balik modal saja alias impas. Keuntungannya dari hasil jual gorengan, sundukan, dan minuman. Omzet kotor dalam sehari berkisar Rp 400.000 hingga Rp 450.000,” ujar Sugianto.

Digemari pelanggan karena enak

Ternyata, soto buatan kakak adik itu hanya digemari karena harga yang murah. Bagi pelanggan, rasa soto buatan Sugianto dan Agus enak.

Baca juga: Dirayu Ikut KLB, Ketua DPC Demokrat di Jateng Ditawari Uang Rp 100 Juta, Ada yang Diajak Kader Partai Lain

Salah satu pelanggan, Kasman tertarik membeli soto itu setelah mendengar cerita dari temannya.

“Setelah saya buktikan memang benar-benar murah. Keberadaan warung soto ini memang cocok untuk masyarakat kecil yang kesusahan di masa pandemi saat ini,” ujar Kasman yang tinggal di Jalan Bali, Kota Madiun.

Berbekal uang Rp 3.000, Kasman mendapat menu sarapan yang terbilang lengkap. Padahal, kalau di warung lain, uang itu hanya bisa digunakan untuk membayar satu gelas teh hangat.

(KOMPAS.com - Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com