SITUBONDO, KOMPAS.com - Dinas Petanian dan Pangan Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur mengimbau ke semua petani untuk mengurangi menanam tanaman tembakau.
Imbauan ini supaya para petani terhindar dari kerugian akibat kemarau basah 2025.
Kabid Penyuluhan Dinas Petanian dan Pangan Kabupaten Situbondo, Muhammad Zaini menyatakan fenomena kemarau basah 2025 sudah diumumkan oleh BMKG Juanda pada Januari 2025.
"Kami sudah diinformasikan akam adanya kemarau basah ini sejaka awal tahun, dan kami sudah mensosialisasikan ke para petani untuk mengurangi menanam tembakau supaya tidak banyak mengalami kerugian," kata Zaini, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Petani Tembakau Sumenep Waswas, Kemarau Basah Ganggu Musim Tanam
Informasi yang disampaikan melalui para penyuluh pertanian ke setiap kecamatan dan kelompok tani.
Pemerintah tidak ingin informasi yang telah dinyatakan akurat tersebut diabaikan dan membuat para petani mengalami kerugian.
"Antisipasi kerugian, petani boleh menanam tembakau namun tidak terlalu banyak, lebih baik menanam jagung karena pasti lebih baik, jika tembakau ketika terkena hujan maka daunnya rusak bahkan ada yang busuk," katanya.
Menurutnya, berkurangannya tanaman tembakau maka akan berpengaruh terhadap produktivitas.
Jika dipaksakan menanam tembakau dengan kondisi cuaca yang cepat berubah maka kualitas dari tembakaunya tidak baik.
"Harga tembakau dipengaruhi kualitas, jika kualitasnya bagus maka harganya akan naik dan sebaliknya," katanya.
Baca juga: 2.393 Warga Semarang Terima BLT Tembakau, Bupati Ingatkan Jangan Judi Online
Menurutnya, kualitas tembakau di Situbondo bagian barat yakni Kecamatan Besuki, Sumbermalang, Banyuglugur terkenal menghasilkan tembakau yang berkualitas baik.
Tanaman tersebut ditanam di daerah perbukitas yang minim air dan dengan temperatur udara yang hangat.
Salah satunya 'Tembakau Tambeng' yang memiliki cita rasa bagus.
Tidak heran harganya cukup mahal berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per ons.
Kualitas disesuaikan dengan harga.
Baca juga: 3 Kali Gagal Tanam Tembakau Akibat Kemarau Basah di Pamekasan