Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecel Rawon Bok Legi, Kuliner di Sidoarjo Langganan Artis dan Pejabat

Kompas.com, 26 Juni 2025, 16:43 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Ketajaman lidah Wahyu Ardianti, yang akrab disapa Sella, berhasil membawanya membuka usaha kuliner di Sidoarjo dengan nama Rawon Pecel Bok Legi.

Usaha kuliner ini kini menjadi andalan di kalangan artis dan pejabat, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan musisi terkenal Ahmad Dhani.

“Mas Dhani nggak bisa dihitung berapa kali ke sini, Bu Gubernur seinget saya empat kali,” ujar Sella saat ditemui Kompas.com, Kamis (26/6/2025).

Sella semakin dikenal setelah dipercaya menjamu tamu undangan di pernikahan Al Ghazali dan Alyssa pada Rabu (19/6/2026).

Ia memboyong 1.000 porsi pecel, rawon, dan es sinom ke acara tersebut.

Baca juga: Penjual Pecel di Puncak Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia

“Senang banget, kami UMKM dari Sidoarjo bisa dipercayakan menjamu di unduh mantu putra sama menantunya. Sekalian juga kepengin tahu ibu kota,” ungkapnya.

Sella menceritakan awal perkenalannya dengan Ahmad Dhani, yang sering mampir ke warungnya saat pulang kampung ke Surabaya.

“Mas Dhani sukanya rawon, katanya dagingnya empuk. Sama andalannya es sinom. Dia pernah bilang, ‘Sel kalau aku mantu kamu mau nggak ke Jakarta?', ya mau lah mas,” tuturnya sambil tertawa.

Momen berharga bagi Sella terjadi ketika ia dapat menyajikan masakannya kepada Ibu Negara, Titiek Soeharto, di pernikahan tersebut.

“Alhamdulillah kemarin juga saya bisa foto sama Bu Titiek, kan nggak semua orang bisa ketemu ya,” katanya.

Sella tidak ingin melewatkan kesempatan ini dan memperkenalkan pecel kepada Titiek Soeharto.

Titiek Soeharto saat mencicipi kuliner dari Sidoarjo, Pecel Rawon Bok Legi, Rabu (19/6/2025).Dok. Pribadi Titiek Soeharto saat mencicipi kuliner dari Sidoarjo, Pecel Rawon Bok Legi, Rabu (19/6/2025).

“Saya bilang ke Bu Titiek, ‘Bu saya dari UMKM Sidoarjo dipercaya Mas Dhani handle makanan rawon sama pecel’. Katanya ‘Oh iya coba-coba saya ingin tahu’,” kenangnya.

Titiek Soeharto mengakui bahwa kuliner khas Jawa Timur tersebut memiliki rasa yang unik dan menggugah selera.

Baca juga: Spesies Cecak Ini Diberi Nama Pecel Madiun, Kenalkan Kuliner Nusantara Lewat Sains

“Bu Titiek bilang enak-enak, cocok. Bu Titiek minta lauk paru, sayangnya saya bawanya empal. Nanti minta kartu nama ya. Waduh, rasanya seperti disiram air es saya,” ungkap Sella dengan wajah semringah.

Sella merasa bangga masakannya dari Sidoarjo dapat dinikmati oleh kalangan pejabat dan artis Ibu Kota.

“Orang kemarin aja Pak Fadli Zon baru ngerti dan nyobain es sinom,” tambahnya.

Ia berharap UMKM kuliner di Sidoarjo semakin bergairah untuk membuka pasar yang lebih luas, mengingat potensi kuliner di daerah tersebut sangat besar.

“Sidoarjo ini banyak sekali kulinernya. Euforianya sekali, enak-enak, maju-maju. Jadi kita sangat optimis bisa meningkatkan perekonomian,” tutup Sella.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau