SUMENEP, KOMPAS.com - Siti Maimunah (19) berjalan melewati sejumlah warga yang antre di Puskesmas Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Senin pagi (10/2/2025).
Dengan mengenakan kerudung serut berwarna coklat, dia menggendong buah hatinya yang baru berusia dua hari masuk ke dalam Puskesmas.
Ya, Maimunah ingin mengikuti program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang hari ini dimulai secara serentak di Tanah Air.
Baca juga: Warga Karawang Senang Cek Kesehatan Gratis, Sebelumnya Jarang Kontrol
Warga Desa Pangarangan ini datang ke puskesmas ditemani adiknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Sang adik ikut membantu membawakan susu dan popoknya dalam sebuah tas kecil untuk keponakannya.
Saat memasuki ruang ibu hamil dan bersalin di puskesmas, Maimunah berkali-kali terlihat mengamati hilir mudik perawat. Lalu, dia mengalihkan pandangan pada anaknya dengan wajah penuh kasih.
Ibu muda ini tampak tidak tenang saat tangis bayi perempuannya pecah dan suaranya memenuhi ruangan. Saat itu, sang bayi sedang mendapatkan sejumlah pemeriksaan.
Baca juga: Hasan Nasbi Jelaskan Alasan Jadwal Cek Kesehatan Gratis Pakai Tanggal Ultah
Bayi Maimunah menjalani pemeriksaan untuk deteksi dini hormon tiroid, penyakit jantung bawaan, skrining untuk memantau pertumbuhan anak, dan glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency, atau defisiensi enzim G6PD.
Maimunah adalah satu dari sekian banyak warga yang datang pagi itu untuk ambil bagian dalam program baru Pemerintah ini. Dia pun mengaku senang bisa memeriksa kesehatan dan tumbuh kembang anak secara gratis.
Dengan begitu, kata Maimunah, dia bisa lebih awal melakukan antisipasi jika ada gejala penyakit yang akan anaknya derita.
Baca juga: Cek Kesehatan Gratis di Lumajang Belum Dilaksanakan, Tunggu Aplikasi Siap
"Saya senang. Karena kalau ada kelainan atau apa-apa, bisa dideteksi sejak dini," tutur Maimunah dengan wajah semringah.
Uniknya, Maimunah sudah memeriksakan bayinya meskipun belum memiliki nama. Dia mengaku telah menyiapkan dua nama, namun belum ada yang dipilih.
"Belum ada (namanya). Sebenarnya sudah ada dua nama, tapi belum fix," sebut dia.
Sementara itu, di hari pertama PKG digelar, sejumlah kendala muncul, di antaranya aplikasi Satu Sehat sulit diakses.
Padahal setiap warga yang hendak memanfaatkan program PKG harus terdaftar di JKN dan memiliki akun di aplikasi Satu Sehat.