SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2025. Meliputi, integrasi wilayah bersejarah di Kota Lama, membentuk kampung tematik dan membangun ekonomi kreatif di setiap kecamatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bappedalitbang) Surabaya, Irvan Wahyudradjad, mengatakan bahwa integrasi kawasan Kota Lama merupakan pengembangan dari pembangunan wisata tahun sebelumnya.
"Salah satu program utama adalah lanjutan pengembangan Kota Lama. Menghubungkan aktivitas di empat kawasan bersejarah, yakni Eropa, Arab, Pecinan, dan Melayu," kata Irvan saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025).
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Kota Lama Surabaya, Ada Pabrik Sirup Bersejarah
Nantinya, kata Irvan, seluruh kawasan bersejarah yang ada di Kota Lama akan terhubung.
Namun, dia tidak menjelaskan secara detail terkait teknis menghubungkan empat area tersebut.
Kemudian, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga akan mengembangkan kampung tematik di sejumlah wilayah.
Baca juga: Sekelompok Orang Larang Pengunjung Foto di Wisata Kota Lama Surabaya
Nantinya, ada 44 perkampungan yang akan dikonsep sebagai destinasi wisata dan edukasi.
"Kampung tematik ini tidak hanya akan menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) lokal untuk berkembang," jelasnya.
Kampung tematik tersebut akan dikonsep dengan mengedepankan budaya masyarakat setempat. Dengan demikian, wisatawan yang berkunjung bisa mendapatkan pengalaman berbeda.
"Jadi ada keunikan dan memberikan kesempatan kepada wisatawan agar mendapat pengalaman berinteraksi dengan budaya atau kebiasaan warga kampung lokal," ujarnya.
Terakhir, Pemkot Surabaya juga tengah mengembangkan ekonomi kreatif di 31 kecamatan.
Hal ini bertujuan untuk mewadahi para kreator agar mudah berkembang.
"Simpul kreatif ini diharapkan dapat membangun dan meningkatkan kegiatan bagi para pelaku ekonomi kreatif yang akan menghasilkan produk ekonomi kreatif yang bernilai ekonomis," ucapnya.
Lebih lanjut, Irvan berharap pengembangan di sektor wisata itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM yang masih dalam tahap berkembang.
"Dari ketiga fokus pariwisata itu secara langsung akan memberikan ruang bagi UMKM untuk bisa berusaha di tempat wisata melalui wadah pengembangan ekonomi kreatif," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang