SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pengunjung kawasan Wisata Kota Lama Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban penjambretan pada Senin (8/7/2024). Ponselnya raib setelah dirampas penjambret saat naik salah satu wahana.
Salah satu saksi, Kusnan mengatakan, pengunjung tersebut mengaku berasal dari Malang. Korban sengaja berkunjung untuk menikmati keramaian Wisata Kota Lama Surabaya.
"Pas warung saya mau tutup, sekitaran pukul 21.30 WIB, laki-laki (korbanya) sama satu temannya. Enggak tahu, sudah lapor apa belum," kata Kusnan saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Antusiasme dan Harapan Pengunjung saat Peresmian Wisata Kota Lama Surabaya
Korban mengaku bermain becak dengan temanya di sekitar Wisata Kota Lama. Kemudian, seorang pengendara sepeda motor secara cepat merampas ponselnya dan langsung melarikan diri.
"Kemarin mampir di warung saya, terus cerita kalau HP (handphone) miliknya dirampas jambret pakai sepeda motor. Katanya pas dia sedang naik becak wisata," jelasnya.
Baca juga: Sarana Wisata Kota Lama Surabaya Jadi Sasaran Maling, Satpol PP Ketatkan Penjagaan
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Muhammad Prasetyo membenarkan adanya insiden penjambretan yang dialami oleh pengunjung Wisata Kota Lama.
"Tapi bukan di Kota Lamanya (Kawasan Zona Eropa), tapi di Kya-Kya (Zona Pecinan). Itu kejadiannya malam hari. Kejadian tersebut sudah kami tangani," kata Prasetyo.
Prasetyo mengungkapkan, korban jambret tersebut sudah melaporkan kejadian yang dialaminya. Saat ini, pihaknya tengah melakukan proses penyelidikan untuk mencari pelaku.
"Anggota sudah melakukan cek TKP (tempat kejadian perkara) di lokasi. Serta korban telah diarahkan membuat laporan. Hanya ada satu (laporan penjambretan), sudah kami tindak lanjuti," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Satpol PP Surabaya menerjunkan anggotanya untuk memperketat penjagaan di lokasi Wisata Kota Lama. Pihaknya mencurigai ada maling yang menyasar sarana di kawasan itu.
Kepala Satpol PP Surabaya M. Fikser mengatakan, salah satu penjagaan yang dilakukan tersebut dengan menyebar ratusan personel berpakaian bebas di kawasan Wisata Kota Lama.
"Kita melakukan pengawasan tertutup. Jadi ada anggota Satpol PP mengenakan pakaian preman di sekitar Kota Lama," kata Fikser ketika dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (3/7/2024).
"Kota lama itu Kampung Eropa, Pecinan, Kampung Arab dan Melayu. Satu grup ada 100 personel, terbagi di empat lokasi itu, jadi 25 masing-masing lokasi, ada dua sif jadi 24 jam," tambahnya.
Selain itu, kata dia, ada personel yang ditugaskan untuk melakukan patroli menggunakan sepeda dan mobil. Mereka juga memasang CCTV di sejumlah sudut Wisata Kota Lama.
"Kami koordinasi terus dengan Polsek dan Polrestabes Surabaya. Ada CCTV yang sudah terpasang bisa dipantau, patroli kendaraan dan sepeda kami sisir," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang