Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Trenggalek, Ribuan Warga Terdampak

Kompas.com, 16 Desember 2024, 17:22 WIB
Slamet Widodo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Ribuan rumah warga di Kabupaten Trenggalek terendam banjir. Selain itu, sejumlah fasilitas umum seperti bangunan SD juga tergenang air pada Senin (16/12/2024).

Sekitar 2.000 warga di Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek, terdampak banjir. Banjir di wilayah tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (15/12/2024) sore hingga malam.

Air mulai merendam permukiman warga sekitar pukul 22.00 WIB. Puncak ketinggian air di Kelurahan Kelutan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, Senin (16/12/2024) dini hari.

Baca juga: Banjir Rendam Lhokseumawe: 230 Jiwa Mengungsi dan Sawah Terendam

"Akibatnya, sekitar 2.000 warga di tujuh Rukun Tetangga (RT) Kelurahan Kelutan terdampak banjir," terang Kepala Kelurahan Kelutan, Pamudji Rohmat, di lokasi banjir, Senin (16/12/2024).

Sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (16/12/2024), sebagian besar air sudah mulai surut, meski masih ada yang menggenang permukiman warga. 

Wilayah paling parah terendam banjir yakni RT 11 dan RT 12 Kelurahan Kelutan Trenggalek.

Di dua lokasi tersebut, merupakan titik paling rendah dibandingkan lingkungan lain di Kelurahan Kelutan. Sehingga, ketinggian air di dua RT tersebut mencapai sekitar 1 meter hingga 1,5 meter.

"Untuk saat ini, titik terendah ada di area RT 11 dan RT 12. Sehingga lebih lama untuk surut dibanding lingkungan lainnya yang lebih tinggi," terang Muji Rohmad.

Di aliran Sungai Ngasinan, debit air sudah mulai surut meski masih termasuk tinggi.

Pintu air apung dari saluran air warga ke aliran Sungai Ngasinan sudah terbuka. Dengan begitu, banjir yang menggenang di Kelurahan Kelutan berangsur surut.

"Lingkungan yang masih terendam masih menunggu air masuk ke Sungai Ngasinan karena adanya pintu air apung. Sehingga ketika Sungai Ngasinan besar melebihi batas, pintu air apung menutup dengan sendirinya dan akan terbuka setelah sungainya surut. Otomatis, banjir di lingkungan ini segera masuk ke Sungai Ngasinan," terang Muji Rohmad.

Pihak pemerintah desa serta Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan air mineral kepada warga terdampak.

"Bersama Pak Bupati Trenggalek, kami sudah meninjau lokasi di beberapa titik, serta melakukan pembersihan sampah yang ada di aliran sungai menggunakan alat berat agar saluran air lancar masuk ke Sungai Ngasinan," terang Muji Rohmad.

Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan berbagai pihak untuk antisipasi penanganan apabila terjadi banjir.

"Kita usulkan bahwasannya ada kualifikasi penanganan banjir selama ini yang sering terjadi," terang Muji Rohmad.

Halaman:


Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau