PASURUAN, KOMPAS.com - Dua hari sempat surut, tiga desa di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kembali dilanda banjir.
Banjir yang melanda tersebut terjadi setelah debit air di sungai meluber ke wilayah perkampungan.
Tiga desa yang dilanda banjir adalah Desa Rejoso Lor, Jarangan, dan Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Banjir Pasuruan Mulai Surut, 3 Desa Masih Tergenang
Dua desa ini sudah menjadi 'kantong' air selama dua pekan terakhir setiap kali hujan deras di wilayah selatan Kabupaten Pasuruan.
"Iya, sempat surut dua hari, sekarang tamunya (banjir) datang lagi," terang Abdurohman, Kepala Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Senin (16/12/2024).
Abdurohman menjelaskan bahwa desanya menjadi langganan banjir akibat meluapnya Sungai Rejoso yang tidak mampu menampung debit air dari wilayah Kecamatan Pasrepan dan Puspo.
Ketika hujan lebat di dua kecamatan tersebut, banjir kerap terjadi.
"Kalau wilayah atas itu hujan deras dan sungai tak sanggup menampung, dipastikan meluber ke kampung," terangnya.
Sedangkan ketinggian air di desa tersebut berada di kisaran 50 sentimeter di jalan dusun.
Air juga menggenangi rumah yang memiliki lantai rendah.
Mukminin, Kepala Desa Jarangan, menjelaskan bahwa sejumlah genangan juga melanda beberapa titik di desanya.
Sisa air hujan tidak langsung kering karena kondisi debit air sungai yang berdekatan dengan area perkampungan masih tinggi.
"Kalau sungainya sudah surut, genangan air sisa juga cepat mengalir ke sungai," katanya.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyampaikan bahwa kondisi curah hujan di Kabupaten Pasuruan diprediksi masih tinggi.
Maka, potensi banjir masih terus mengancam di sejumlah desa yang datarannya lebih rendah, seperti di Kecamatan Rejoso dan Kecamatan Grati.
"Untuk mengurangi genangan air, BPBD sudah mengoperasikan mesin pompa air," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang