Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Dua Pasangan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024

Kompas.com, 23 September 2024, 14:25 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar telah menetapkan dua pasangan calon kepala daerah yang akan berkompetisi memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2024-2029 pada Pilkada Serentak 2024.

Pertama, pasangan petahana Rini Syarifah sebagai calon bupati dan Abdul Ghoni sebagai calon wakil bupati.

Pasangan ini diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusai 26 kursi atau 52 persen dari total 50 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar.

Pasangan ini juga didukung dua partai politik non-parlemen yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Peluang Kemenangan PDI-P di Pilkada Blitar, Hasto: Ini Rumah Bung Karno

Kedua, pasangan Rijanto sebaai calon bupati dan Beky Herdihansah sebagai calon wakil bupati.

Pasangan yang menamakan diri “Rizky” ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang keseluruhan memiliki 24 kursi atau 48 persen dari total 50 kursi di DPRD Kabupaten Blitar.

Pasangan Rijanto-Beky juga didukung sejumlah partai politik non-parlemen.

Berikut ini profil singkat empat figur dari dua pasangan calon tersebut.

Rini Syarifah

Bupati Blitar Rini Syarifah mengunjungi Rumah Sakit Srengat.Dok. Pemkab Blitar Bupati Blitar Rini Syarifah mengunjungi Rumah Sakit Srengat.
Rini Syarifah lahir di Kota Blitar pada tahun 1977 dari keluarga pengusaha-pedagang yang juga tokoh Nahdlatul Ulama Kota Blitar.

Ayahnya, Musa Ismail, adalah salah satu pendiri PKB Kota Blitar.

Ia mengenyam pendidikan dari SD hingga SMA di Blitar. Rini tercatat lulus SD Negeri Kepanjenlor, Kota Blitar pada 1989 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kota Blitar.

Ijazah tingkat SMA ia dapatkan dari SMA Negeri 1 Garum, Kabupaten Blitar, tahun 1995. Rini melanjutkan pendidikan tinggi diploma tiga (D3) program studi akuntansi di Universitas Brawijaya Malang.

Menikah dengan Zainal Arifin, Rini dikaruniai 2 anak.

Sebelum masuk ke dunia politik Blitar, nama Rini nyaris tidak dikenal masyarakat Blitar.

Perempuan berusia 47 tahun itu lebih banyak menggeluti bisnis keluarga. Ia ikut mengelola Toko Restu sejak 1996.

Baca juga: Ada Kesalahan, Berkas Pendaftaran Semua Calon di Pilkada Blitar Dikembalikan

Kemudian, mulai 2015 hingga 2019 Rini mengelola usaha peternakan kambing dan sapi.

Pada periode yang sama, ia tercatat sebagai manajer sebuah usaha di bidang sound system, yakni Ultima Sound System. Sejak 2017, Rini tercatat sebagai pengelola rumah makan Bale Karisa.

Sebelum tampil sebagai kandidat kepala daerah dengan nama pencitraan “Mak Rini” pada Pilkada 2020, ia nyaris tidak dikenal publik.

Pada Pilkada 2020, Rini membuat kejutan. Meski hanya didukung koalisi partai politik yang menguasai 17 kursi atau 34 persen dari total kursi DPRD Kabupaten Blitar, Rini berhasil jadi orang nomor satu di Blitar.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau